Painan, Desember 2013.
Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit luruskan isu miring soal proyek relokasi RSUD M Zein Painan yang menggunakan dana pinjaman dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keungan RI. Menjelang pelaksanaan relokasi, sejumlah informasi menyudutkan datang ke Nasrul Abit.
Dihadapan warga yang menghadiri Penilaian Lomba Gerak PKK, KB dan Kesehatan tahun 2013 di Koto Baru Kambang, Lengayang (13/12) Nasrul Abit menyebutkan, sejumlah pesan singkat melalui telepon genggamnya menuduh proyek relokasi RSUD tersebut akan menguntungkan satu pihak saja, terutama bupati.
"Saya merasa tidak nyaman dengan SMS yang tendensius tersebut. Sementara pekerjaan relokasi belum dimulai, sejumlah pihak justeru sudah menuding saya yang akan mendapatkan keuntungan," katany tanpa menyebutkan sumber informasi tersebut.
Dikatakannya, relokasi RSUD M Zein Painan dilaksanakan menggunanakan dana Pinjaman PIP sudah mengikuti aturan yang ada. Rencana relokasi itu awalnya sekaitan dengan kondisi RSUD yang sudah sempit.
"Lalu ketika pinjaman itu sudah ada lampu hijau untuk disetujui, justeru sejumlah pihak menyudutkan saya dengan dengan dugaan yang tidak bisa diterima," katanya.
Ditambahkannya, relokasi RSUD dalam SMS yang masuk ke ponselnya juga dianggap sipengirim sarat kepentingan. "Tidak ada kepentingan saya dalam relokasi RSUD, yang ada hanyalah kepentingan masyarakat Pesisir Selatan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
Relokasi RSUD M Zein Painan ke tempat yang lebih tinggi sudah menjadi program strategi dan prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013 ini. Pemindahan rumah sakit ini merupakan sebagai bentuk meminimalisi dampak ancaman gempa yang diprediksi berpotensi tsunami serta peningkatkan pelayanan yang representatif kepada masyarakat.
Nasrul Abit dalam Eksposnya dihadapan DPRD Kabupaten Pesisir Selatan Jumat lalu (13/12) mengungkapkan pemindahan RSUD M Zein merupakan satu rencana strategis yang harus dilaksanakan segera dan butuh persetujuan dari DPRD.
Nasrul mengungkapkan untuk membangun RSUD M Zein Painan membutuhkan biaya sekitar Rp 93 Milyar untuk itu perlu adanya dukungan dana, oleh sebab itu Pemkab Pessel mengajukan pinjaman ke Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan. Dan pinjaman itu akan digunakan untuk membangunan RSUD M Zein yang baru.
"Ini kita lakukan karena kemampuan APBD Pessel tidak mampu untuk melakukan pembangunan RSUD M Zein, pengajuan hutang telah disetujui dan segera dilaksanakan," ujarnya.
Terkait Pinjaman yang di ajukan tersebut Pemkab Pessel optimis bisa mengembalikan, direncanakan pembangunan RSUD M Zein baru ini bisa beroperasi pada tahun 2015 dan setelah berjalan 2 tahun maka tahun 2017 pembayaran hutang bisa dilakukan.
Diterangkannya, Pemkab Pessel optimis untuk bisa membayar hutang ke pada PIP Kementrian Keuangan disebabkan prospek dan keuntungan yang ditimbulkan jika dibangun RSUD M Zein yang baru.
Dari data yang ada, PAD yang diperoleh dari RSUD M Zein dari tahun ketahun selalu meningkat, dimana tahun 2010 ada sekitar 1,3 Milyar, Tahun 2011 sekitar Rp 2,3 Milyar dan Tahun 2012 targetnya 3,5 Milyar.
"Dengan melihat kondisi yang sekarang kita optimis semua itu bisa dilaksanakan,namun semua itu tidak terlepas dari dukungan dan pastisipasi semua pihak termasuk DPRD," ujarnya.(09)