• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Cara Perantau Bali Bertahan Dari Pandemi Covid-19 - Bagian Kedua Dari Dua Tulisan (Tamat)

15 November 2022

223 kali dibaca

Cara Perantau Bali Bertahan Dari Pandemi Covid-19 - Bagian Kedua Dari Dua Tulisan (Tamat)

Cara Perantau Bali Bertahan Dari Pandemi Covid-19  - Bagian Kedua Dari Dua Tulisan

Oleh Wendi

ASN Kabupaten Pesisir Salatan

Masa 2 tahun lebih, ratusan kepala keluarga asal Pesisir Selatan yang mengadu untung di Bali merasakan pahitnya hidup.

Bayangkan, tak ada detak ekonomi yang bisa menyalakan dapur untuk terus berasap, disitulah kekuatan fisik dan spritual diuji.

Lalu apakah mereka menyerah. Jawabnya tidak. Merekapun tidak berkeluh kesah kesana kemari, termasuk tak secuilpun berkabar ke kampung tentang derita yang mereka alami. Mereka tak menyerah.

Walau ketika itu hidup makin berat, tabungan makin tipis, bahkan mereka berhutang kesana-kemari, atau bahkan basalang tenggang dalam komunitas yang mereka bangun, PKPS.

Wadah PKPS mendidik mereka senasib sepenanggungan, bak sekujur tubuh, tak ada yang boleh sakit sendiri, karena derita itu sama dirasakan.

Gelombang badai Covid lambat laun berhenti. Mereka yang lumpuh, berangsur bangkit walau tertatih. Segenap energi kembali dihimpun. Sebagai orang rantau, toh mereka sudah terbiasa dengan pahit dan likaliku perjuangan. Tak ada kata menyerah. Karena kalau menyerah berarti pasrah. 

Bupati Rusma Yul Anwar jauh-jauh datang menjenguk warga yang mengadu nasib diperantauan. Rantau yang sesungguhnya jauh. Berbilang ratus bahkan ribuan kilometer.

Dengan berbinar warga PKPS Bali menunggu kehadiran Pemimpin dari kampung bersama rombongan. Mereka tumpah ruah, datang dari berbagai pelosok di Pulau Dewata. Demi bertemu mereka rela meninggalkan aktivitas ekonomi. Saling bertemu, berjabat tangan dengan orang kampung tentu saling membahagiakan.

Walau pertemuan begitu singkat, bagi Bupati Rusma Yul Anwar menangkap rasa dan spirit tangguh para warga rantau dalam menghadapi gelombang cobaan yang mendera.

Bagi Pemda sendiri tujuan terpenting disamping memupuk silahtutahmi, juga ingin menjelaskan secara langsung kondisi terkini tanah kampung. Agar orang rantau dapat informasi langsung dari kepala daerah.

Yang terpenting, memastikan warga Pessel yang dirantau tetap dalam kondisi baik, tetap menjaga sikap dan menjadi warga yang baik. Sehingga bisa berkontribusi secara luas dirantau.

Dari respon pemerintah setempat dapat ditarik pemahaman bahwa Bali adalah daerah tujuan rantau yang ramah bagi anak Pasisie, buktinya setiap tahun warga PKPS makin bertambah. Bahkan dari jejak yang disampaikan ada yang sudah merantau dan menetap di Bali setengah abat.

Kedepan peran perantau makin signifikan dan Bupati menjelaskan bahwa perantau yang memiliki kelebihan terbuka lebar peluang untuk berkontribusi bagi kampung halaman. Karena banyak hal bisa dilakukan.

Semoga PKPS makin jaya, dapat menjadi wadah terbaik bagi warga rantau, suka dan duka sebagai permainan hidup, maka solusi terbaik untuk mencari solusi adalah saling berbagi, saling mendukung dan saling menguatkan dalam kebersamaan. (Tamat)