Painan, Mei ----
Masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor dan pengeseran tanah. Pasalnya, hujan yang makin intensif berpotensi menyebabkan terjadinya bahaya tersebut khususnya di wilayah perbukitan.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penangunglangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pessel Doni Gusrizal. Menurutnya masyarakat diminta untuk waspada terutama di daerah perbukitan seperti di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara yang sering terjadi tanah longsor dengan longsoran yang cukup luas. Bila ada tanda pergeseran tanah atau suara gemuruh, segera keluar rumah dan cari tempat yang aman, imbaunya.
Menurut data di BPBD selama tahun 2013 sudah banyak sekali bencana terjadi mulai dari kebakaran, angin topan, tanah longsor, dan banjir.dan bencana tanah longsor merupakan bencana yang kerap kali terjadi.
Dikatakan, daerah yang termasuk rawan longsor adalah Kecamatan Koto XI Tarusan, IV Jurai, Batang Kapas dan beberapa kecamatan lain yag memiliki aliran sungai .Untuk mengurangi jumlah korban jiwa maupun materi, piahk BPBD telah beberapa kali melakukan sosialisasi, terutama ditekankan pada penanganan, antisipasi dan kewaspadaan dini terhadap bencana.
"Di Pessel kasus terjadinya pengeseran tanah juga pernah terjadi yaitu disekitar kawasan Bukit Pulai Kecamatan Batang Kapas namun tidak terlalu parah, namun beberapa lokasi pemukiman warga khususnya di daerah perbukit juga berpotensi pergerakan tanah, yang perlu untuk diwaspadai".
Doni menambahkan selain itu sejumlah ruas jalan di kabupaten itu sangat rawan terjadinya pergeseran tanah penyebab rusaknya badan jalan .Tidak saja akibat gempa, tetapi dengan tingginya intensitas curah hujan dan medan jalan yang menurun, tanjakan dan banyak kelokan membuat pergesaran tanah sering terjadi.
"Curah hujan yang tinggi dengan seketika akan mampu merubah siklus tanah yang lembek karena medan jalan dan pemukiman warga yang berada di penggir perbukitan yang dimiliki kabupaten,' ujarnya.
Untuk jalan yang bergelombang dan banyak belokan (tikungan). Aspal yang berada pada badan jalan berbelok belok akan mudah mengelupas, begitu juga dengan badan jalan yang terdapat pada turunan dan tanjakan akan mengalami gelombang-gelombang akibat aliran air setelah diguyur hujan.
Dampak lain pada badan jalan dari tingginya curah hujan yakni dapat melembabkan postur tanah dan melembabkan aspal jalan sehingga mudah rusak. Pada jalan lintas barat Sumatera di kabupaten itu terdapat dua titik sangat rawan terhadap pergeseran tanah. Keduanya di Bukit Pulai Kecamatan Batangkapas dan Barung Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan. Pada dua titik itu terdapat banyak tanjakan, turunan dan belokan sehingga seringkali menyebabkan kondisi badan jalan rusak seperti tonjolan aspal dan berlubang serta tanah longsor akibat pergeseran tanah.
Sedangkan pada jalan provinsi yakni ruas jalan Pesisir Selatan-Kabupaten Solok yakni di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara dan Jalan Pesisir Selatan-Sungai Penuh Kabupaten Kerinci. Pada titik-titik tersebut sering terjadi tanah longsor dan kerusakan badan jalan.(07)