• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Dari Wisata Bahari ke Energi Hijau, Mandeh Jadi Magnet Baru Investasi Jepang

30 Oktober 2025

149 kali dibaca

Dari Wisata Bahari ke Energi Hijau, Mandeh Jadi Magnet Baru Investasi Jepang

PESISIR SELATAN – Kawasan wisata Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), kembali menjadi perhatian. Kali ini, bukan hanya karena panorama alamnya yang memesona, tetapi juga karena potensinya sebagai lokasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala besar.

Pada Rabu (29/10/2025), rombongan investor asal Jepang yang difasilitasi PT Awina Sinergi International melakukan kunjungan langsung ke Bukik Ameh, salah satu titik strategis di kawasan Mandeh. Rombongan tersebut didampingi Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Lokasi tersebut dinilai sangat potensial untuk pengembangan PLTS berkat kondisi lahan terbuka dan paparan sinar matahari yang optimal sepanjang tahun. Investor Jepang itu bahkan memperkirakan potensi daya yang dapat dihasilkan dari PLTS di Bukik Ameh mencapai 50 hingga 100 megawatt (MW).

“Kami melihat Kawasan Mandeh memiliki keunggulan dari sisi potensi energi matahari. Dengan infrastruktur yang memadai dan dukungan pemerintah daerah, proyek ini dapat segera direalisasikan,” ujar perwakilan PT Awina Sinergi International usai peninjauan.

Menurut pihak perusahaan, surat keterangan minat investasi telah diajukan sebagai bentuk komitmen awal dalam rencana pembangunan PLTS tersebut.

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menyambut positif ketertarikan investor Jepang itu. Ia menegaskan, pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh terhadap rencana investasi energi bersih tersebut.

“Kami tentu sangat menyambut baik rencana ini. Investasi energi terbarukan seperti PLTS tidak hanya penting bagi pemenuhan kebutuhan listrik, tetapi juga sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan,” kata Hendrajoni.

Ia menambahkan, masuknya investor asing di sektor energi akan memberikan dampak luas bagi pembangunan daerah, baik dari sisi ekonomi, penyerapan tenaga kerja, maupun peningkatan nilai investasi.

“Jika terealisasi, pembangunan PLTS di Mandeh akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Pesisir Selatan. Kita tidak hanya dikenal karena wisata bahari, tapi juga sebagai daerah pelopor energi hijau di Indonesia,” ucapnya.

Hendrajoni juga memastikan pemerintah daerah akan memfasilitasi proses perizinan dan administrasi secara lancar, transparan, dan akuntabel, agar investor merasa nyaman dan pembangunan dapat segera dimulai.

Selain memperkuat pasokan listrik, keberadaan PLTS diyakini akan memberikan efek berganda bagi sektor pariwisata Mandeh. Infrastruktur energi yang memadai akan menunjang aktivitas wisata, meningkatkan kenyamanan pengunjung, sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat.

“Kami ingin proyek ini tidak hanya membawa manfaat bagi daerah secara makro, tetapi juga dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar, baik melalui lapangan pekerjaan baru maupun peningkatan perekonomian lokal,” pungkasnya.

Kunjungan investor Jepang ke Kawasan Mandeh ini menjadi bukti bahwa potensi energi terbarukan di Pesisir Selatan sangat menjanjikan. Dengan dukungan semua pihak, rencana pembangunan PLTS diharapkan dapat segera terealisasi sebagai langkah nyata menuju masa depan energi bersih di Sumatera Barat.