Pesisir Selatan -- Demplot budidaya udang vaname di Pantai Selatan Nagari Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan paska diresmikan Desember 2021 lalu kini terus berkembang. Pasalnya, semula hanya 9 kolam sekarang sudah bertambah menjadi 17 kolam.
Seperti dikatakan oleh Haji Sadar, pengelolaan dan pengembangan demplot budidaya udang itu, Senin (21/2). Dikatakan, pihaknya sebagai pemilik usaha sekaligus manajer PT Berkah yang mengelola Demplot Budidaya Udang Vanemi di lahan tersebut bersyukur atas berkembangnya usaha budidaya udang tersebut. Sebab, lokasi demplot budidaya udang itu dulunya merupakan lahan tidur atau lahan kurang produktif.
"Karena potensi yang bisa dikembangkan itu tidak memiliki dampak ekonomi, sehingga membuat saya tertantang untuk mengembangkannya. Sebab salah satu potensi yang bisa dilakukan agar memiliki nilai ekonomi adalah pengembangan usaha budidaya tambak udang. Dan itu terbukti, sebab sekarang di kawasan ini sudah memiliki 17 kolam ikan, dari sebelumnya cuma sebanyak 8 kolam pada Desember 2021 lalu," katanya.
Dia menjelaskan bahwa menggarap lahan tidur menjadi kawasan tambak udang memang membutuhkan keseriusan agar bisa maju berkembang.
"Keseriusan itu sangat dibutuhkan agar potensi yang dikembangkan itu bisa menjadi sumber pemasukan secara ekonomi. Sebab tambak yang kami kembangkan saat ini adalah berasal dari lahan tidur terlantar," ujarnya.
Dia juga berharap agar dikawasan itu dilakukan pengembangan pengelolaan sumber daya perairan secara terpadu dan berkelanjutan. Khususnya kegiatan budidaya perikanan sebgaimana dilakukan saat ini.
"Upaya itu sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional," ujarnya.
Wali Nagari Lakitan Induk, Rafli Pudin, ketika dihubungi mengatakan bahwa di nagari itu luas kawasan yang sudah dikembangkan untuk budidaya tambak udang baru seluas 2 hektar. Padahal potensi pengembangannya mencapai 50 hektar.
"Potensi yang cukup besar itu baru dilakukan pengembangannya secara terpadu sejak Desember 2021 lalu. Walau masih baru, tapi perkembangannya cukup bagus, dan sangat diyakini kawasan Pantai Selatan nagari ini akan menjadi sentra udang di Pessel," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa sekarang lahan yang tidak produktif itu tinggal lagi cerita. Motivasi dan semangat masyarakat melakukan usaha budidaya tambak udang itu berawal dari pembukaan ruas jalan baru yang didanai melalui dana desa (DD) pada tahun 2018 lalu.
"Pembangunan empat ruas jalan ketika itu, dilakukan berdasarkan usulan dari masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) nagari. Semua usulan itu, juga dilatari oleh potensi yang dimiliki. Saya katakan demikian, sebab selain potensi perikanan, ruas jalan yang dibuka itu juga mampu membangkitkan potensi sektor perkebunan, pertanian, termasuk juga pariwisata," timpalnya.