• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Dinas Perikanan Pessel Terus Tingkatkan Produktivitas Nelayan

01 April 2019

525 kali dibaca

Dinas Perikanan Pessel Terus Tingkatkan Produktivitas Nelayan

Pesisir Selatan, 1 April 2019--Sektor kelautan yang dimiliki oleh Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), memiliki potensi produksi perikanan sebesar 100 ribu ton per tahun.

Agar potensi itu bisa meningkatkan ekonomi nelayan serta kesejahteraan bagi masyarakat secara umu, maka potensi itu perlu digarap secara maksimal. Sebab hingga saat ini, rata-rata capaian produksinya baru berada pada kisaran 30 ribu ton dalam satu tahun. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perikanan Pessel, Andi Syafinal Senin (1/4) di Painan.

" Keterbatasan sarana tangkap sebagaimana dialami oleh masyarakat nelayan Pessel, menjadi salah satu penyebab produktivitas mereka rendah. Padahal potensi produksi perikanan laut di daerah ini mencapai 100 ribu ton per tahun. Dari itu, produktivitas mereka perlu terus ditingkatkan," katanya.

Disampaikanya bahwa salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memalui peningkatan sarana dan prasarana tangkap.

" Saya katakan demikian, sebab sarana tangkap yang masih tergolong tradisional di daerah ini, masih terlihat dan tersebar di 10 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada," ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa menggunakan perahu dayung atau perahu layar untuk menangkap ikan di laut, sangat menantang dan rawan terhadap keselamatan.

" Sebab nelayan tidak bisa bergerak dengan cepat menghindari cuaca buruk yang seketika bisa terjadi. Beda bila menggunakan perahu motor, sebab mereka bisa bergerak cepat ketika ancaman badai dan gelombang besar datang," ujarnya.

Berdasarkan hal itu, sehingga tidak saja produktivitas mereka yang rendah dengan rata-rata produksi 29-31 ribu ton per tahun, tapi juga memiliki resiko yang besar terhadap ancaman keselamatan jiwa.

"  Saat ini terdata jumlah armada tangkap berupa mesin tonda, kapal payang, dan perahu yang menggunakan mesin lainya ada sebanyak 2.392 unit. Sedangkan yang masih menggunkan perahu dayung atau layar ada sebanyak 1.000 unit pula. Kondisi ini jelas berpengaruh terhadap produksi, sebagaimana terlihat di lapangan," jelasnya.

Berdasarkan kondisi itu, sehingga dia mentargetkan semua nelayan hingga 2020 nanti di daerah itu sudah memiliki perahu dengan menggunakan penggerak dari mesin.

" Program bantuan terhadap nelayan berupa mesin long tail dan lainya masih terus berlanjut hingga saat ini. Tujuanya agar semua nelayan Pessel, betul-betul  memiliki perahu yang digerakan oleh mesin  sebagai mana diharapkan," tutupnya. (05)