Pesisir Selatan -- Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan gencar melakukan sosialisasi "Stop Buang Air Besar Sembarangan" dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga nagari.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel Satria Wibawa Selasa(3/9) mengatakan, sebagai bentuk komitmen terhadap gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pihaknya telah giat melakukan sosialisasi disetiap kesempatan
"Sosialisasi tersebut merupakan langkah upaya untuk membebaskan desa, kecamatan dan kabupaten dari BABS dengan Stop BABS dan meningkatkan akses sanitasi untuk perubahan perilaku di masyarakat," katanya
Satria menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialisasi Stop BABS di setiap nagari hingga kerumah warga langsung. Dan dilapangan masih ditemukan warga BAB di kebun, semak-semak, dan sungai."Mereka beralasan karena tidak punya jamban," ujarnya
Menurutnya , salah satu penyebab masih ada warga yang BAB sembarangan, selain karena tidak memiliki jamban juga karena faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan dari tinja.
"Terkait persoalan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pessel terus mengedukasi dan mendorong masyarakat lewat kegiatan Stop BABS melalui program STBM," katanya.
Di hadapan warga saat sosialisasi tersebut memberikan gambaran kepada warga mengenai dampak BABS.
"Mengapa harus Stop BABS, karena tinja atau kotoran manusia merupakan media tempat berkembang dan berinduknya bibit penyakit menular seperti bakteri, virus dan cacing," katanya.
Apabila tinja dibuang sembarangan, bibit penyakit akan menyebar luas ke lingkungan, berisiko menimbulkan penyakit pada seseorang, dan bahkan menjadi wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.(07)