• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Dinsos Pessel Dorong Kolaborasi Nagari dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

13 November 2025

52 kali dibaca

Dinsos Pessel Dorong Kolaborasi Nagari dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak

Pesisir Selatan--Upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel). 

Melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), kegiatan penyuluhan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA) digelar di Kantor Wali Nagari Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, pada Rabu (12/11/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta, yang terdiri dari Kepala Kampung, Bundo Kanduang, dan kader Posyandu setempat. Penyuluhan bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bentuk-bentuk kekerasan, cara deteksi dini, serta langkah perlindungan terhadap korban di tingkat nagari.

Sebagai narasumber, dr Yelki Yuswandi, dari UPT Puskesmas Balai Selasa menyampaikan materi mulai dari jenis-jenis kekerasan (fisik, psikis, seksual, dan ekonomi) hingga alur pelayanan dan rujukan bagi korban kekerasan di wilayah kerja puskesmas tersebut. 

Kegiatan tersebut dipandu oleh petugas puskesmas bagian anak, Yesti Khairi Dianti, STr Keb.

Dalam penyuluhan itu, dr Yelki menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengenali tanda-tanda kekerasan dan segera melaporkannya kepada aparat nagari atau tenaga kesehatan. Menurutnya, keterlambatan pelaporan sering menjadi penyebab korban tidak mendapatkan perlindungan dan layanan medis tepat waktu.

Suasana kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Para peserta antusias berdiskusi serta ikut menyuarakan yel-yel "Stop Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak", sebagai simbol komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan nagari yang aman dan ramah bagi semua kalangan.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program penguatan Nagari Ramah Perempuan dan Peduli Anak (NRPPA) yang diinisiasi oleh Dinsos P3A Pesisir Selatan. Melalui kegiatan berbasis komunitas seperti ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap isu perlindungan perempuan dan anak semakin meningkat.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir Selatan, Ilham Rachmadsyah Putra, ketika dihubungi Kamis (13/11/2025) menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat Nagari Pelangai. 

Ia menegaskan bahwa pencegahan kekerasan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak menutup mata terhadap kasus kekerasan, sekecil apa pun bentuknya. Laporkan segera jika melihat tanda-tanda kekerasan, karena perlindungan perempuan dan anak adalah kewajiban bersama," tegas Ilham.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah terus memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan puskesmas, lembaga pendidikan, dan tokoh masyarakat. 

Upaya itu dilakukan agar sistem deteksi dini, pendampingan psikologis, hingga layanan hukum dapat berjalan lebih cepat dan terintegrasi di setiap nagari.

"Harapan kami, melalui kegiatan seperti ini, masyarakat mampu menjadi pelindung pertama bagi perempuan dan anak di lingkungannya sendiri. Ketika pemahaman meningkat, maka angka kekerasan bisa kita tekan secara signifikan," tutup Ilham.