Painan,Agustus 2015.
Tuntutan masyarakat akan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi serta ketersediaan kesetaraan akses memperoleh pendidikan tinggi serta pendanaan publik (Pemerintah) yang terbatas dan harus bersaing dengan sektor lain maupun pendidikan dasar dan menengah menjadi tantangan besar saat ini dalam dunia kerja.
Hal ini disampaikan Plt Bupati Pessel Editiawarman ketika memberikan kuliah umum terhadap ratusan mahasiswa Akademi Komunitas Pesisir Selatan di Gedung Aula Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim Rabu (26/08).Kuliah umum yang berlangsung tersebut menandai telah dimulainya Masa Orientasi Mahasiswa di Akademi Komunitas Negeri Pessel 2015-2016 .
Pada kesempatan itu diungkapknya masih ada kekurangan dan keterbatasan baik itu sarana dan prasarana bidang pendidikan termasuk kekurangan tenaga kependidikan di Kabupaten Pesisir Selatan. Karena itu Pemerintah akan terus berupaya melakukan terobosan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang bertujuan mencetak peserta didik yang unggul dan berprestasi.Sebab sekarang ini banyaknya tantangan yang diahadapi diantaranya adalah tingginya penganguran.
Editiawarman menyebutkan,dalam era globalisasi sekarang ini banyak hal yang diperlukan guna menghadapi tantangan dunia kerja diantaranya kompetensi dasar, kemampuan analitis,kemampuan bekerja mandiri dan berkoloborai,kreativitas dan ivovatif,kewirausahaan,kejelian melihat peluang,keberanian menghadapi tantangan,kerja cerdas dan kerja karas dan karakter dan etika.
"Untuk itulah dalam era globalisasi lapangan pekerja membutuhkan kompetensi baru yang dinamis. Maka kehadiran Akademi Komunitas Negeri Pessel menjadi penting bagi Pessel untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia di daerah ini.Sebab rata - rata lama pendidikan masyarakat di Pessel sekitar tujuh tahun Artinya rata rata pendidikan masyarakat Pessel hanya menamatkan Sekolah Dasar," ujarnya
Dengan adanya Akademi Komunitas ini diharapkan merangsang semangat untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi,Memang Pessel memiliki beberapa perguruan tinggi tapi didominasi oleh perguruan tinggi agama dan pendidikan tidak ada jurusan keahlian atau khusus. Maka Pemkab Pessel menghadirkan akademi Komunitas guna menampung kebutuhan tersebut.
Akademi Komunitas hadir dengan adanya keunggulan lokal atau kebutuhan khusus. Pendidikan di Akademi komonitas dijalankan dengan prinsip berbasis keunggulan lokal,berbasis kompetensi dalam pengembangan kewirausahaan,fleksibilitas dan dinamika program studi,modular dan alih kredit,ketrampilan personal dan sosial dan pembelajaran sepanjang hayat.
"Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan saat ini fokus pada peningkatan kualitas pendidikan agar sumber daya manusia kabupaten Pesisir Selatan dapat bersaing dengan daerah lain. Pendidikan menjadi perhatian prioritas," ujarnya
Pendirian Akademi Komunitas berdasarkan Permendikbud No 48 tahun 2013, Politeknik Negeri Padang ditunjuk sebagai Pembina Akademi Komonitas Pesisir Selatan.Pada Tahun ajaran 2014/2015 Akademi Komonitas Pessel membuka Program Diploma dua (D2) dengan lama studi 4 semester untuk 3 program studi yaitu Teknik Pabrikasi dan Pengelasan logam, Perawatan dan Pemeliharaan Mesin Kapal dan Manajemen Informatika.
Seperti diketahui program studi diluar domisili akademi Komonitas (PDD AK) Kabupaten Pessel merupakan kegiatan kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) lulusan sekolah lanjutan tingkat atas untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang diberikan kepada daerah yang mengusulkan .
"Kita menyadari bahwa secara bertahap kekurangan itu akan kita benahi, untuk itu diperlukan dukungan semua pihak sehingga kekurangan tersebut dapat diatasi," ungkapnya (07)