• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

23 September 2013

432 kali dibaca

Edwil : Nelayan Pessel Diberikan Bimbingan dan Bantuan Peralatan Tangkap

Painan, September 2013.   

Untuk meningkatkan produksi perikanan Pesisir Selatan senantiasa berikan bimbingan dan bantuan peralatan tangkap kepada nelayan di Pesisir Selatan.

Kepala DKP Pessel Edwil Noer menyebutkan, agar memudahkan koordinasi dengan nelayan maka nelayan memang disarankan untuk membentuk kelompok.

"Sejumlah bantuan pemerintah kepada nelayan disalurkan melalui kelompok. Tidak ada bantuan atas nama individu," katanya menjelaskan.

Hingga kini menurut Edwil, hasil tangkap di laut Kabupaten Pesisir Selatan cenderung rendah dan fluktuatif. Pemerintah juga tidak menampik setiap tahun produksi perikanan rata rata 25 ribu ton.

"Namun jika dihitung angkanya memang naik turun. Fluktuasi produksi dapat dilihat melalui hasil tangkapan pertahun. Pada tahun 2005 produksi ikan sekitar 24 ribu ton, tahun 2006 sebanyak 26 ribu ton, 2007,hingga 2009 sekitar 25 ribu ton. Tahun ini juga diperkirakan sekitar 25 hingga 26 ribu ton,"katanya menjelaskan.

Ia menyebutkan, pembangunan perikanan Pesisir Selatan pada beberapa tahun lalu memang pernah mengalami masa - masa transisi. Misalnya terjadinya penurunan produksi perikanan laut, terutama untuk nelayan dengan alat tangkap tradisional.

Namun menurutnya, setelah mengalami masa transisi, Pesisir Selatan telah berupaya untuk mengembalikan, paling tidak keposisi normal, dimana produksi perikanan bisa normal kembali.

Edwil juga menambahkan, laut Pesisir Selatan punya potensi sangat besar. "Jika kita hitung, potensi lestari perikanan laut Kabupaten Pesisir Selatan bisa mencapai 95 ribu ton pertahun. Namun potensi itu belum tergarap maksimal, Pessel baru bisa menggarap seperempatnya saja. Karena memang ada sejumlah persoalan mendasar yang dihadapi Pesisir Selatan selama ini," ujarnya.

Misalnya terjadinya penurunan armada dan alat tangkap dari tahun ketahun. Lima tahun lalu berdasarkan catatan Dinas Kelautan jumlah armada penangkapan sekiatar 2.392 unit berupa mesin tonda, kapal payang, dan perahu dengan menggunakan mesin. Namun kini berkisar sekitar 1900-an. "Ini berpengaruh terhadap produksi ikan di perairan Pesisir Selatan," katanya lagi.

Untuk itu, pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan semenjak rentang waktu 2007 dan 2008 mencoba melakukan upaya intervensi dengan membantu nelayan dengan mesin long tail. Pemerintah Kabupaten telah menyalurkan sekitar 650 unit longtail. Selanjutnya pada tahun 2013i iniintervensi terhadap persoalan tersebut juga kembali dilaksanakan. Program ini diharapakan dapat membantu dalam mengatasi krisis peralatan di Pesisir Selatan.

"Dari pantauan kita, sejumlah nelayan yang telah dibantu dengan peralatan telah menunjukan perkembangan posisitf. Selaian hasil tangkap memadai, mesin ini bisa dikembangkan untuk nelaya lainnya," ujarnya lagi.

Persoalan lainnya adalah, masih rendahanya sumber daya manusia masyarakat yang bergerak disektor perikanan laut, sehingga sulit menjangkau dan mengikuti perkembangan tekhnologi perikanan. (09)