• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

12 September 2013

496 kali dibaca

EXPO JAGUNG 2013 DI PESSEL DIADAKAN SELAMA DUA HARI

Painan, September 2013.    

PT. Syngenta telah sukses mengadakan acara Expo Jagung 2013 di Syngenta Learning Center (SLC) Punggasan kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Acara tersebut dihelat selama dua (2) hari berturut-turut tanggal 10-11 September 2013.

Junior Agrobisnis Syngenta Nurlufthfi Putra mengatakan, PT. Syngenta baru pertama kali ini didunia menggunakan satu kalimat untuk bertani awali dengan benar. Itu adalah kalimat yang sangat penting untuk bertani. Artinya sebelum petani melaksanakan kegiatan pertanian, maka petani harus tahu apa bibit yang tepat, cara penyemaian, lahan penyemaian, cara pemupukan, cara perawatan dan lain sebagainya yang diperlukan untuk bertani.

Acara tersebut mendapatkan respon yang positif dari petani Pesisir Selatan, Muspika Kecamatan Linggo sari Baganti, Polsek Linggo Sar Baganti, SKPD Pesisir Selatan yang terkait yang sempat hadir dalam acara tersebut.

Dari pantauan www.pesisirselatan.go.id, Expo Jagung 2013 yang diadakan di SLC Syngenta telah dikunjungi petani lebih kurang sebanyak 1000 orang petani selama dua hari. Petani tersebut berasal dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Selain itu di SLC juga diadakan doorprize terhadap petani yang datang, pembelian berhadiah dan pemberian hadiah bagi Mitra Bisnis PT. Syngenta.

'' Dalam rangka untuk peningkatan produktifitas jagung petani harus bisa meninggalkan cara lama, apalagi teknologi yang digunakan saat ini sudah semakin canggih . Jika Produksi jagung meningkat, secara otomatis maka petani dengan sendirinya akan meningkat secara ekonomi, karena itu petani harus selalu mengunakan inovasi teknologi dalam rangka peningkatan produksi, katanya.

Komoditi jagung merupakan salah satu produk tanaman pangan unggulan setelah padi, bahkan Pesisir Selatan adalah daerah penyangan bagi daerah lain di Sumbar. Produksinya setiap tahunnya hampir mencapai 100ton/tahun dan Jagung saat ini memiliki pangsa pasar yang jelas dan kestabilan harga cukup terjamin, katanya. Jika 1 Ha lahan diolah oleh petani mengunakan teknologi dengan hanya modal sekitar Rp 5 juta maka akan menghasilkan panen jagung sekitar 7 ton hingga 10 ton. Dan jika harga satu Kg jagung sebesar Rp 3000/Kg , Hasil panen hanya sekitar 7 ton maka pendapatan petani sekitar Rp 21 juta, tentu hasil ini hasil yang membanggakan bagi seorang petani. Semua itu tak kan pernah lepas dari pada mengetahui tentang cara perawatan jagung yang baik dan benar.(03