• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

07 November 2012

409 kali dibaca

Harga Sawit Anjlok

Painan,November 2012

Petani semakin menjerit,pasalnya harga sawit semakin hari makin turun di kawasan Pesisir Selatan membuat petani semakin resah, sebab kalau harga seperti ini bertahan lama akan membuat mereka menjadi miskin sebab hasil panen hanya untuk biaya operasional baik untuk upah maupun beli pupuk.

April ( 30 th ) salah seorang petani sawit di Silaut Kecamatan Silaut mengatakan, harga TBS ( tandan buah segar ) di Silaut dan sekitarnya hanya berkisar antara Rp 600 sampai Rp 850 per kg. Kalau kita pandai melobi harga bisa mencapai Rp 850, tapi kalau tidak bias terjual hanya Rp 650.

Menurutnya panen sekitar 1 Ha kebun sawit dengan hasil sekitar 1000 kg / 1 ton, kemudian dijual dengan harga Rp 650 /kg, sehingga waktu itu didapat uang sekitar Rp 650.000, kalau dihitung dengan biaya operasinal uang ini habis atau bahkan bisa kalau dibelikan kembali pada pupuk.

Biaya yang harus dikeluarkan untuk panen ( mendodos ) seluas 1 ha tersebut mencapai Rp 150.000, sementara itu kebun 1 ha itu mem butuhkan pupuk NPK 4 karung dengan harga sekityar Rp 140.000 perkarung, dengan demikian biaya yang harus dikeluarkan untuk 1 ha mencapai Rp 710.000, sedangkan hasil penjualan TBS hanya Rp 650.000, ini sudah jelas kurang sehingga harus mengambilkan dari tabungan yang ada, itu kalau kita beri pupuk hanya dengan NPK, tentuk juga harus ada pupuk lain, tentu biaya aka bertambah besar,  ujarnya

Jika kondisi kalau berlarut larut tentu akan membuat kami miskin, sebab harus menambah biaya operasional dengan memanfaatkan dana cadangan, sebab kalau tidak demikian tentu sawit akan mati berhubung tanaman sawit butuh pupuk untuk hidup.

"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bisa mencarikan solusinya, agar harga sawit ini bisa naik mencapai angka yang wajar, harapnya .(07)(07