Pesisir Selatan, 17 Desember 2018
Kabupaten Pesisir Selatan cukup sering dilandah bencana, baik itu banjir dan tanah longsor. Untuk itu Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni memintak Kelompok Siaga Bencana (KSB) dan Tagana Pessel harus benar bisa ikut andil, serta mampu berada di garis terdepan. Selasa (17/12).
" Kita, mintak seluruh komponen lainya ikut bersama-sama turun ke bawah, bantu masyarakat terkena bencana," ujar Nya.
Ia menuturkan, penanganan bencana bukan semata menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan saja, tapi peran masyarakat ikut menjaga lingkungan menjadi faktor penting, dalam mengantisipasi terjadi bencana. Selain faktor alam, faktor lainya diperhatikan adalah ulah oknum - oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan perusakan ekosistem alam.
Dan, untuk itu peran aktif bersama perlu di juga menjadi perhatian kita bersama. Tekuk Bupati.
" Kita ada 15 kecamatan dan 182 Nagari, dan geografis wilayah yang panjang. Jadi penting peran seluruh istansi," Kata Hendrajoni.
Hendrajoni berharap Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR Rescue, Tagana, KSB dan PMI benar - benar cepat melakukan penanganan bencana, kepada camat dan walingari dihimbau bisa cepat melaporkan kejadian terjadi di wilayahnya. Agar, hal ini bisa dilakukan penanganan cepat oleh Pemkab Pessel.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pessel, Doni Gusrizal, mengatakan, sebagian besar ruas sungai di Pessel juga cukup kritis. Kondisi ini jelas mengancam keselamatan jiwa warga yang masih mendirikan bangunan di bibir sungai. Sementara untuk penanganan aliran sungai yang kritis itu, setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp 200 miliar. Sebab aliran sungai yang kritis ini tersebar di 19 batang aliran sungai, dan melewati 15 kecamatan yang ada.
Selain itu, sebagian besar ruas sungai di Pessel juga cukup kritis. Kondisi ini jelas mengancam keselamatan jiwa warga yang masih mendirikan bangunan di bibir sungai. Sementara untuk penanganan aliran sungai yang kritis itu, setidaknya dibutuhkan biaya sebesar Rp 200 miliar. Sebab aliran sungai yang kritis ini tersebar di 19 batang aliran sungai, dan melewati 15 kecamatan yang ada, tuturnya.
" Karena aliran yang cukup tajam serta juga berbelok itu, maka dalam waktu singkat alirannya bisa meluap, terutama sekali ketika terjadi hulu sungai," ucapnya.(01)