Pesisir Selatan 14/12/2018--Hujan lebat yang terjadi Kamis (13/12) beberapa kawasan di Kabupaten Pessel mengalami banjir, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini kerugian warga masih belum bisa dipastikan. 
Banjir terjadi di beberapa lokasi diantaranya Jongah di Kenagarian Duku Selatan,Pasar Minggu Kenagarian Duku Kecamatan Koto XI Tarusan dengan ketinggi air lebih kurang 50 cm meter air berasal dari aliran air Batang Tarusan yang berada disepanjang jalan Nasional dan ketinggian air meningkat. Selain itu di Kenagarian Api Api Kecamatan Bayang air juga telah mengenangi jalan nasionl dan pemukiman warga dengan ketinggian mencapai 50 cm,tetapi jalur lalulintas masih lancar. 
Kondisi yang sama juga terjadi di Kecamatan Bayang, beberapa lokasi juga digenangi air, ketinggian air berkisar 50 m hingga 1 meter .Bahkan aliran sungai Batang Bayang juga meluap dan menyebabkan genangan air dibeberapa kawasan .Di Kecamatan Batang Kapasnya tepatnya di Kenagarian Sei Nyalo luapan sungai mengenangi pemukiman warga, tidak ada korban jiwa tapi ratusan hektar lahan warga juga ikut tergenang . 
Kepala Pelaksana BPBD Pessel Herman Budianto Jumat (14/12) mengungkapkan anggotanya telah berada di beberapa kawasan yang terkena dampak banjir. Data sementara beberapa kawasan yang terkena dampak banjir diantaranya Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, Bayang Utara, Painan, Batang Kapas dan beberapa daerah lainnya. 
Menurutnya daerah yang tergenang itu adalah daerah yang memang menjadi daerah langganan banjir karena kondisi daerahnya yang rendah dan saluran pembuangan air yang tidak lancar. 
Dijelaskannya potensi bencana alam seperti tanah longsor, banjir masih menghantui sejumlah wilayah di Pessel, terutama di daerah perbukitan dan pegunungan yang kondisi tanahnya labil. Apalagi, saat ini memasuki musim hujan. 
Untuk mengatasi bencana alam, BPBD berkoordinasi dengan semua pihak untuk memantau potensi bencana yang mungkin terjadi saat hujan deras turun.Masyarakat pun dihimbau untuk segera melaporkan ke BPBD jika di wilayahnya tanda-tanda yang berpotensi menyebabkan bencana sehingga bisa diambil langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak luas jika bencana terjadi. 
“Meski kami terus memantau, namun Informasi potensi bencana sangat kami butuhkan sehingga bisa segera dilakukan upaya untuk mengantisipasi dampak dari bencana,dan sekarang kita masih menunggu laporan dari kepala kampung dan walinagari tentang kondisi terkini dan berapa kerugian yang ditimbulkan olehnya.Dijelaskannya, ” ujarnya.(07)