Painan,Juni-- Ketika gempa dan tsunami datang warga harus segera menyelamatkan diri ,salah satunya adalah menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi dengan melewati jalur jalur evakuasi yang telah ditetapkan dan memanfaatkan shelter yang ada.
Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan akan mensosialisasikan kegunaan shelter kepada masyarakat. Pasalnya masih banyak masyarakat yang belum paham terhadap fungsi shelter.
Hal ini terbukti, ketika terjadi gempa mereka lebih cendrung lari ke daerah perbukitan melewati ruas jalan, sehingga menimbulkan kemacetan arus lalulintas. Sebab banyak diantaranya yang menggunakan kendaraan bermotor. Padahal di daerahnya telah ada shelter yang bisa digunakan untuk penyelamatan.
"Masyarakat perlu diberikan sosialisasi, sehingga apabila terjadi gempa yang berpotensi tsunami mereka langsung menyelamatkan diri ke shelter yang ada," ujar Kepada BPBD Pessel Doni Gusrizal di Painan.
Kegiatan itu akan dilaksanakan di 10 kecamatan yang berada di sepanjang pantai yaitu Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal dan Lunang Silaut.
Dua kecamatan lainnya yaitu IV Nagari Bayang Utara dan Basa Ampek Balai Tapan boleh dikatakan aman dari ancaman tsunami, karena cukup jauh dari pinggir pantai dan berada di lokasi ketinggian.
Ditambahkannya, selain sosialisasi, bangunan shelter akan diperbanyak. Sejumlah bangunan sekolah dan kantor pemerintah yang berada dalam radius 1-2 km dari pinggir pantai akan dilengkapi dengan shelter.
Memang diakui , bangunan shelter masih terbatas. Hingga kini baru dibangun dua unit shelter lantai tiga yang berada di Pasir Ganting, Kecamatan Pancung Soal dan Amping Parak, Kecamatan Sutera dengan kapasitas 500 orang/unit. Tahun 2012 ditambah satu shelter lagi yang akan dibangun di Kambang, Kecamatan Lengayang.
Namun tahun 2013, pihaknya mengajukan usulan pembangunan beberapa shelter kepada pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pesisir Selatan merupakan daerah rawan gempa dan tsunami. Makanya bangunan shelter harus diperbanyak, terutama di lokasi padat penduduk. Selain itu, jalur evakuasi juga mesti diperbanyak dan ditingkatkan.
“Dimana sebagian besar penduduk bermukim di sepanjang pantai dalam radius 3 km. Penduduk tadi tersebar di 10 kecamatan mulai dari Koto XI Tarusan sampai Lunang Silaut. Hanya 2 kecamatan yang relatif aman yakni IV Nagari Bayang Utara dan Basa Ampek Balai Tapan. Karena daerah itu berada cukup jauh dari pinggir pantai,Karena itu kita berharap permintaan daerah dapat direspon pusat”, Akhirnya (07)(07)