Painan, Juni 2014 ----
Menjelang bulan puasa tahun ini, harga telur itik ditingkat peternak naik menjadi Rp1.900 pertelur. Kenaikan harga tersebut telah berlangsung seminggu terakhir. Kenaikan harga telur tersebut disambut gembira oleh peternak itik di Pesisir Selatan.
Ahmad (62), peternak itik di Koto Tarok, Ampiang Parak Rabu (11/6) mengatakan, sebelum mencapai harga Rp1900 harga yang ditawarkan pedagang adalah Rp1400. Semenjak akhir hari raya lebaran tahun lalu harga telur hanya berkisar antara Rp1100 sampai Rp1400 pertelur.
"Lalu pekan lalu ketika saya akan menjual telur kepada pedagang, rupanya telur itik telah naik menjadi Rp1900. Memang kenaikan itu sangat luar biasa dan kami amat senang dengan kenaikan harga tersebut," kata pemilik itik sebanyak 3000 ekor tersebut.
Dikatakannya, produksi telur itik dengan sistim dikurung atau dikandangkan sangat tergantung pada pakan. Memang selama ini, peternak itik sangat kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pakan sementara harga telur relatif rendah.
"Kebutuhan utama ternak itik adalah dedak, jagung dan bahan sumber mineral, bahan bahan itu didapatkan dengan cara membeli ke penggilingan padi dan kepada petani," katanya.
Selanjutnya, Safri (56) peternak itik berpindah pindah asal Bayang di Sutera mengatakan, baginya kenaikan telur itik saat ini sangat membantu para peternak, soalnya telah terjadi kenaikan harga bibit itik untuk diternakkan dengan pola berpindah pindah.
"Kebetulan itik saya sebanyak 250 ekor sudah hampir memasuki masa afkir, maka dengan kenaikan telur dapat membantu untuk membeli itik baru," katanya menjelaskan.
Sementara Doyok (40) pedagang telur itik mengatakan, kenaikan harga telur dipicu oleh tingginya permintaan masyarakat terhadap telur itik menghadapi bulan puasa dan lebaran.
"Biasanya kenaikan harga akan bertahan hingga lebaran. Selama itu pula biasanya harga tidak bisa dipastikan. Tapi kenaikan harga saat ini termasuk luar biasa," katanya menjelaskan.(09)