Painan,Juni--Buntut ambruknya jembatan permanen di Silaut 3 pada Jumat (8/6) lalu akibat dilalui sebuah truk tronton yang bermuatan alat berat, membuat warga kesal, pasalnya warga sudah bergotongroyong membangun kembali jembatan darurat dari batang pohon kelapa namun jembatan itu kembali ambruk.
Ambruknya jembatan darurat tersebut akibat mobil truk tronton mejadi penyebab ambruknya jembatan permanen itu kembali melalui jembatan darurat, akibatnya warga melampiaskan kekesal dengan membakar mobil truk itu Selasa dini hari (26/6) kemarin.
Kekesalan warga itu beralasan karena warga berharap sekali jembatan darurat itu bisa dipakai oleh warga untuk mengangkut hasil sawit para petani keluar,namun jembatan itu ambruk kembali ketika dilalui mobil tronton tersebut.
Camat Lunang Silaut membenarkan kalau mobil tronton tersebut dibakar massa karena warga kesal jumbatan yang dengan susah payah di bangun kembali untuk membantu tranportasi sawit milik warga kembali tergangu .
"Kejadian itu begitu cepat, warga dengan gerakan spontan melapiskan kekesalnya dengan membakar mobil truk tronton yang melewati jembatan darurat, menurut imformasi mobil yang sebelumnya telah dikeluarkan tersebut rusak dan ingin diperbaiki oleh pemiliknya, maka truk itu kembali melewati jembatan darurat,karena kondisi jembatan tidak mampu menampung berat truk maka jembatan kembali ambruk,' ujarnya
Diterangkannya pada awalnya truk tronton milik CV Kurnia mengangkut alat berat milik PT Tarco Padang menuju Silaut I untuk menyelesaikan proyek drainase namun jumat (8/6) lalu sekitar pukul 17.30 Wib ambruk karena kondisi jembatan tidak mampu manahan beban karena jembatan yang hanya bisa dilalui oleh muatan sekitar 10 ton sedangkan beban tronton dan alat berat sekitar 30 ton mengakibatkan jembatan,truk,alat berat ambruk kebawah.
"Masyarakat sangat berharap jembatan itu segera dibangun kembali oleh peusahaan pemilik mobil dan alat berat tersebut, dan telah dibuat perjanjian,sebelum perjanjian itu dipenuhi insiden ambruknya jembatan kembali terjadi,' lanjutnya
Apalagi daerah yang menjadi daerah tempat jatuhnya truk dan alat berat itu berada disekitar perkebunan sawit milik warga,akibatnya lalu lintas sawit untuk diangkut keluar daerah dari petani ke pengumpul juga ikut tergangu.
"Petani sawit menjadi resah,kalau jembatan ini tidak segera ditanggulangi dan bisa dilewati maka sawit para petani akan busuk apalagi harga dipasaran akan semakin anjlok," ujarnya lagi.
Diakuinya semenjak jembatan itu ambruk lalu lintas ekonomi masyarakat di 7 nagari juga ikut tergangu akibat insiden itu.Ketujuh nagari itu adalah Nagari Sai Pulai, Tl Binjai,Pasir Binjai,Nagari Durian Saribu,Nagari Lubuk Bunta, Nagari Air Hitam dan nagari Sambungo atau sekitar 10 ribu warga terisolir (07)(07)