• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

13 September 2012

451 kali dibaca

JEMBATAN GANTUNG KAMBANG UTARA BUTUH PERBAIKAN

Painan,September 2012


Jembatan gantung yang menghubungkan Nagari (desa adat) Kambang dan Kambang Utara, Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat kondisinya sangat memperihatinkan sehingga membutuhkan perbaikan.
Jembatan itu sangat membahayakan bagi penggunanya, karena posisinya sudah miring. Sementara manfaatnya sangat besar karena satu-satu akses transportasi warga yang hendak bepergian dan balik bagi dua nagari bertetangga itu, kata Syafrizon, warga Kambang di Painan, kemarin.
Kerusakan berat terdapat pada pondasi dan lantai jembatan, sehingga posisinya tidak lagi pada tempatnya atau mengalami kemiringan. Kondisi itu sangat membahayakan bagi keselamatan warga yang melewati.
Menurut ia, selain dimakan usia, kerusakan tersebut disebabkan oleh terjangan banjir bandang yang terjadi bulan November 2011. Meski demikian, setiap harinya tidak kurang dari seratusan warga memanfaatkan jembatan itu dalam melakukan aktifitasnya.
Tidak seperti biasa, sebelum diterjang banjir bandang, jembatan gantung yang panjangnya sekitar 40 meter itu masih bisa dilewati kendaraan roda dua untuk melancarkan aktivitas warga sehari hari, namun kini tidak lagi, bahkan bagi pejalan kaki juga sulit untuk dilewati.
Usulan untuk perbaikan jembatan tersebut oleh warga setempat melalui dua wali nagari (kepala desa adat) sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten sejak beberap waktu lalu. Namun hingga kini belum terlihat adanya tanda-tanda untuk dilakukan perbaikan.
Kerusakan jembatan ini semakin parah setelah dilanda banjir bandang November 2011. Pondasi bagian bawah dan sebagian lantai jembatan hancur akibat banjir itu, kata ia.
Kata ia, hampir sebagian besar pondasi bagian selatan jembatan itu mengalami rengkah karena tergerus arus sungai yang terus menerus menghantam pondasi jembatan yang telah berongga.
Perbaikan jembatan itu mendesak untuk dilakukan karena selain sangat membahayakan bagi jiwa masyarakat, jembatan itu merupakan satu-satunya akses transportasi masyarakat dalam melakukan berbagai aktifitas sehari hari.(04