Pesisir Selatan, 22/12/2018-- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengeluhkan minimnya jumlah dokter hewan dalam peningkatan program peternakan di daerah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pesisir Selatan, Hazrita menyebutkan, jumlah dokter hewan yang bertugas aktif di Pesisir Selatan saat ini hanya mencapai enam orang dan jumlah ini terbilang minim dengan perbadingan populasi hewan ternak yang ada.
"Hanya enam orang dan dua diantaranya berstatus diperbantukan, dan dibantu sebanyak 37 orang asisten," sebut Hazrita di Painan, Jumat (2112)
Dia menjelaskan, minimnya jumlah dokter hewan di daerah ini, menuntut dinas peternakan harus memiliki inovasi. Diantaranya saat ini, pihaknya tengah merencanakan pembentukan kader perternakan di setiap kecamatan.
"Sehingga dengan kondisi ini kami memandang perlu kehadiran kader peternakan di setiap kecamatan. Karena jumlah keterbatasan dokter hewan harus membuat kami bekerja ekstra," terangnya.
Menyikapi kondisi saat ini, tahun 2018 ini pihaknya telah membekali sebanyak 30 orang kader peternakan. Dan jumlah hanya baru bisa ditugaskan di dua kecamatan berbeda, yakni IV Jurai dan Koto XI Tarusan.
Menurutnya, untuk tugas utama kader peternakan sendiri diantaranya memantau kondisi ternak di wilayah masing-masing, melapor jika ada ternak diserang penyakit hingga memperluas informasi seputar perkembangan dunia peternakan.
"Tahun depan sesuai rencana kami akan membentuk kader ternak di kecamatan lain, sehingga berdampak positif terhadap perkembangan dunia peternakan Pesisir Selatan," ujarnya.
Diketahui, pada 2017 populasi sapi di Pessel mencapai 81.786 ekor dan populasi kerbau mencapai sebanyak 8.506 ekor. Rata-rata hasilnya mengalami peningkatan jika dibanding 2016. (08)