Painan, September 2015
Selama sepekan terakhir, langit Pesisir Selatan diselimuti kabut asap yang berasal dari pembakaran lahan gambut dibeberapa provinsi tetangga.
Pengamatan Rabu (2/9) kemarin, kabut asap terlihat makin tebal dari bisanya. Meski demikian belum menganggu jarak pandang. Masyarakat mulai kuatir dengan meningkatnya volume kabut asap, karena berpotensi mengakibatkan penyakit Ispa.
Kabut asap terlihat pagi hingga sore. Kendatipun diguyur hujan beberapa hari lalu, tidak membuat kabut asap berkurang. Malahan volumennya makin meningkat.
Joni (45) pengemudi truk kemarin mengaku, sejauh ini kabut asap belum menganggu jarak pandang. Akan tetapi, dari hari ke hari intensitasnya makin meningkat.
"Saya juga kuatir jika kabut asap dapat menyebabkan penyakit Ispa, karena udara yang terhirup sudah tidak sehat. Untuk itu diharapkan kepada pemerintah segera melakukan pemadaman kebakaran lahan gambut yang terjadi di sejumlah daerah belakangan ini," pintanya.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, Syahrizal Antoni mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kabut asap. "Bila ada gangguan kesehatan seperti pada saluran pernapasan, maka segeralah memeriksakan diri ke Puskesmas atau Rumah Sakit," ingatnya.
Menurut dia, hingga kini belum ada laporan tentang penyakit Ispa akibat kabut asap. Namun demikian, pihaknya telah memerintahkan seluruh pimpinan Puskesmas di kabupaten ini agar melaporkan jika ada masyarakat yang terkena penyakit Ispa.
Ia juga mengakui beberapa hari terakhir volume kabut asap meningkat. Padahal sudah diguyur hujan. Kemudian kabut asap yang terjadi sekarang masih dibawah ambang batas.
"Kami terus memonitor kondisi kabut asap, sekaligus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," ungkapnya.(03)