• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

02 April 2013

419 kali dibaca

Katupek Gulai Paku Khas Balai Kamih

Koto Baru Kambang, Kecamatan Lengayang selain pusat peradaban Nagari Kambang, juga menjadi pusat kuliner di kawasan tengah kabupaten itu.

Sejumlah kuliner yang telah tersohor keberbagai daerah adalah putu kambang, kue talam ubi, lamang, tapai dan lain lain. Namun jangan lupa kuliner yang sudah bertahan semenjak Pasar Anak Rang Kambang berdiri ratusan tahun lalu itu, bertahan pula makanan yang dinamakan katupek gulai paku.

Dulu Balai Kamih pernah mengalami masa jaya dimana pengunjung seantero Lengayang berkunjung kesini. Masa masa kejayaan itu berakhir ketika Pasar Inpres Kambang di bangun dan munculnya pasar pasar harian di kawasan sekitar.

Ketika pasar ini jaya, maka warga yang tinggal dihulu hulu sungai, di perbukitan, di lembah pergi ke Balai Kamih. Pagi buta, pasar sudah mulai ramai dan makanan pengganjal perut yang paling diburu adalah katupek gulai paku.

Katupek gulai paku menjadi makan favorit pagi hari di Balai Kamih hingga kini. Bahkan ada warga yang datan kesini hanya untuk sekedar makan katupek gulai paku. Apa pasal? Katupek gulai paku khas Balai Kamih memiliki citarasa sendiri yang mungkin tidak tersedia tempat lain.

Wati (40) penjual katupek gulai paku yang mewarisi usaha ibunya di Balai Kamih menyebutkan, katupek gulai paku memang menjadi menu pagi favorit disana.

"Cita rasa katupek gulai paku di sini memang sengaja dipertahankan semenjak dahulu," katanya.

Disebutkan, rahasinya terletak pada katupek, dan kekhasan gulai. "Jangan sekali kali mengganti katupek dengan lontong yang dikemas dengan kantong plastik. Katupek dari daun kelapa akan menghasilkan aroma yang khas," katanya.

Selanjutnya, terkait gulai. Menurutnya, sangat tergantung kepada bahan bahan. "Pastikan paku yang digunakan adalah paku yang segar dan bersih. Setelah itu bumbu bumbu harus seimbang antara cabai, bawang dan lainnya," katanya.

Dan yang terpenting dalam guli paku harus ada tambahan udang. Udang yang digunakan adalah udang air tawar yang hidup di hulu hulu sungai.

"Udang memiliki arti penting untuk menghasilkan citarasa khas gulai paku Balai Kamih," katanya.(09)