• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

21 September 2015

230 kali dibaca

Kebakaran Silaut Ancam Habitat Buaya

Painan, September 2015

Kebakaran lahan di Silaut ancam zona konservasi buaya. Pemkab Pessel diminta lakukan upaya untuk antisipasi api menjalar kekawasan tempat bertelur buaya.

Direktur LSM Swara Pesisir Rizal Mala Minggu (20/9) menyebutkan, melihat kebakaran saat ini maka bisa mendesak dan mengganggu habitat buaya. Setidaknya area berjemur dan area bertelur hewan dilindungi itu bisa ikut terbakar.

"Kebakaran terjadi persis dekat muara dan daerah rawa. Kebakaran yang terjadi disekitar habitat buaya itu tentu akan menyebabkan buaya terdesak. Jadi memang dampak kebakaran lahan di Silaut cukup besar, selain merusak lingkungan juga menyebabkan satwa bisa terancam," katanya.

Pemkab Pessel sebelumnya telah menetapkan zona konservasi buaya muara di Kecamatan Silaut, bahkan sudah sosialisasi. Sosialisasi difokuskan bagi warga yang bermukim dan beraktifitas di hilir Batang Silaut.

Menurut Samwil Camat Silaut, sebelumnya telah  dilakukan pemetaan zona kawasan waspada oleh pemerintah, beberapa titik lokasi yang menjadi tempat bermain binatang buas ini bahkan perlu pengamanan. Tujuanya agar binatang reptil yang dilindungi itu, bisa terkendali. Disamping juga dapat dijadikan sebagai kawasan konservasi.

Dia mengatakan, pengendalian terhadap binatang buas jenis buaya sepanjang aliran sungai Batang Silaut  tepatnya di Nagari Airhitam dan Simbungo, termasuk juga di beberapa titik di Batang Sindang Nagari Lunang Kecamatan Lunang, sudah jadi kebutuhan.

" Setiap tahun jumlah kawanan buaya yang terdapat disepanjang aliran Batang Silaut di Nagari Airhitam dan Nagari Simbungo, serta dibeberapa titik di sungai Batang Sindang di Kecamatan Lunang selalu bertambah. Karena alam habitatnya dekat atau berdampingan dengan pemukiman penduduk, sehingga perlu dilakukan pengendalian," harapnya.

Dijelaskanya, sebagian ada yang masuk ke kawasan pemukiman penduduk seperti di saluran-saluran pembuangan limbah rumah tangga, parit-parit dan saluran irigasi pertanian. Bila lengah sedikit saja, maka nyawa yang menjadi taruhanya.

" Di dua kecamatan ini, yakni Silaut dan Lunang, memang tidak mengherankan jika ditemui ada buaya yang masuk kampung mencari mangsa. Sebab rawa-rawa yang berada disepanjang aliran sungai di dua kecamatan ini merupakan tempatnya berkembang biak, serta juga dekat dengan pemukiman penduduk," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, kebakaran masih terjadi. Petugas kesulitan melakukan upaya pemadaman akibat medan yang berat dan sulit dijangkau.(09)