• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

08 Desember 2015

364 kali dibaca

Keberadaan MCK Dan Tempat Ibadah Di Pasar Tradisional, Perlu Mendapat Perhatian Serius

Painan, Desember 2015.   

Masih minimnya ketersedian sarana berupa MCK pada pasar-pasar tradisional, menjadi salah satu penyebab daya tarik masyarakat untuk berkunjung dan bertransaksi kian menjadi rendah dari waktu ke waktu.

Kondisi itu musti disikapi agar minat atau antusias masyarakat untuk datang ke pasar-pasar tradisional tidak menjadi surut. Harapan itu, seiring dengan kian mulai berkembangnya pasar-pasar moderen seperti swalayan dan super market, termasuk di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Pessel, Yusli Mardan mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Selasa (8/12)  bahwa berbagai sarana pendukung yang bisa membuat kenyamanan pengunjung pasar terjamin, perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Salah satu sarana itu adalah keberadaan MCK.

" Sampai saat ini keberadaan MCK di pasar-pasar tradisional masih terabaikan di Pessel. Saya katakan demikian, sebab belum satupun sarana ini yang terkelolah secara baik dengan kondisi bangunan yang refresentatif. Bahkan sebagian besarnya ada yang sama sekali tidak memiliki sarana ini, termasuk juga sarana tempat ibadah lainya seperti musholah," katanya.

Agar keberadaan pasar-pasar tradisionl  tetap menjadi idola dan pilihan oleh masyarakat untuk bertransaksi, sehingga dia menekankan agar pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat membangun MCK yang layak dan refresentatif di daerah itu.

Dikatakanya bahwa saat ini kecendrungan masyakat untuk berbelanja di pasar-pasar moderen seperti super market dan  swalayan sudah menjadi salah satu pilihan.

" Jika kondisi ini tidak disikapi oleh dinas terkait, maka secara perlahan pasar-pasar tradisional akan semakin ditinggalkan pengujung. Padahal keberadaan pasar tradisional dapat diandalkan oleh daerah dan masyarakat menengah ke bawah sebagai kekuatan ekonomi," ujarnya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Diskoperindag) Pessel, Erdianto BTR ketika dihubungi  mengatakan bahwa pemerintah daerah melalui beberapa SKPD terkait lainya, setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan pasar termasuk menyediakan anggaran untuk pembangunan pasar baru.

" Disamping bersumber dari APBD untuk pemeliharaan, setiap tahun ada kucuran DAK untuk pembangunan pasar baru di daerah ini," ulasnya.

Ke depan pihaknya akan berupaya terus meningkatkan berbagai sarana dasar dan kebutuhan lainya yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat pengunjung.

" Terkait masukan yang disampaikan DPRD yang juga merupakan bagian dari kontrol,  kita sangat berterimaksasih.  Yang jelas kita akan terus berupaya agar semua pasar-pasar tradisional di daerah ini semakin nyaman. Terutama sekali pasar-pasar utama di 15 kecamatan yang ada, serta juga di pusat kabupaten seperti Kota Painan," jelas Erdianto lagi.

Lebih jauh dijelaskan bahwa di daerah itu jumlah pasar tradisional yang membutuhkan peningkatan dan pengambangan sarana ada sebanyak 37 unit. Pasar-pasar itu, tersebar di 15 kecamatan yang ada.

" Karena keterbatasan kemampauan keuangan daerah, sehingga peningkatan dan pembangunan berbagai sarana yang dibutuhkan itu, akan dilakukan secara bertahap," tutupnya. (05)