PESISIR SELATAN, 7/10/2018-Kementerian Kominfo RI menggelar Seminar Merajut Nusantara yang bertemakan "Peran TIK dalam Pembangunan Karakter Bangsa dan Ketahanan Nasional" di Langkisau Resort Painan, Sabtu (6/10). Acara yang dihadiri 200 peserta itu dimoderatori, Doni Harsiva Yandra dengan narasumber Badan pengawas BAKTI, Nonot Harsono, Anggota Komisi I DPR RI, H.Darizal Basir dan Syafril.
H.Darizal Basir selaku narasumber menyebutkan, pelayanan telekomunikasi bukan hanya hak masyarakat perkotaan, tetapi warga yang bermukim di pedalaman, perbatasanpun berhak mendapat pelayanan yang sama.
Dalam hal ini, pihaknya bekerjasama dengan Kemenkominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) dan BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) berupaya agar daerah-daerah yang masih blank spot bisa segera teratasi.
Dengan demikian, masyarakat pedalaman dapat menikmati pelayanan telekomunikasi dengan jaringan 3G, yang bukan hanya untuk melakukan komunikasi telepon atau SMS, tetapi juga bisa untuk mengakses data melalui internet.
"Kami terus berupaya melakukan pembangunan bidang telekomunikasi di daerah-daerah yang belum terjangkau akses telekomunikasi," ungkapnya.
Menurutnya, akses telekomunikasi diakui merupakan permasalahan yang masih dihadapi Indonesia. Permasalahan ini lantas mendorong Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) untuk melakukan pemerataan akses telekomunikasi dan informasi.
Pada kesempatan itu, Darizal Basir menyebutkan bahwa pentingnya penguasaan TIK dalam membangun karakter bangsa yang mampu berdaya saing. Karena TIK sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat baik secara individu, organisasi, maupun kehidupan sosial.
Menurutnya, seseorang yang menguasai TIK akan mudah dalam menghadapi tantangan zaman terutama pengaruh dalam meningkatkan perekonomian.
Sementara Badan Pengawas BAKTI, Nonot Harsono mengajak masyarakat agar bijak dan cerdas dalam memanfaatkan TIK.
"Kita harus bijak memilih dan memilah informasi yang tersedia di TIK atau Internet, " terangnya.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk membuat konten-konten yang positif di Internet demi mendorong pembangunan karakter bangsa dan ketahanan nasional. (03)