Painan,Maret 2013.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar membuat sejumlah nelayan di Pessel mengeluh semakin kesulitan mendapatkan pasokan solar.
Untuk mendapatkan solar, mereka harus mengantre hingga lebih dari dua pekan. Akibatnya, mereka tidak dapat melaut, sehingga tidak memperoleh penghasilan.Ditambah dengan hasil tangkapan nelayan semakin hari semakin menurun karena cuaca ekstrim.
Sodikin (50), nelayan di Batu Kalang Tarusan mengatakan, sebelum ada rencana kenaikan harga BBM, jatah solar SPBN untuk bulan depan dapat diambil untuk bulan ini. Dengan demikian, nelayan masih bisa mendapatkan solar. Antrean yang terjadi hanya sekitar tiga hari.
Namun setelah kenaikan harga BBM, jatah solar SPBN untuk kesulitan untuk bisa mendapatkan solar di SPBU. Akibatnya, kebutuhan solar nelayan tidak terpenuhi.
Mereka harus mengantri hingga lebih lama, untuk mendapatkan solar. Hal itu mengakibatkan banyaknya buruh nelayan yang terpaksa menganggur. Mereka tidak memperoleh penghasilan, sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga.
Oeh karena itu, nelayan berharap agar pasokan solar di SPBN ditambah. Mereka juga minta agar diizinkan membeli solar di SPBU, untuk bahan bakar kapal.
Dari pantauan dibeberapa SPBU antrian panjang truk tangki telihat panjang,.Himbuan agar truk tangki perkebunan dan pertambangan mengunakan solar non subsidi tidak berlaku didaerah ini, karena beberapa SPBU di Pessel belum memiliki selang solar non subsidi.(07)