Painan, Desember 2015
Sebagai daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi, maka kegiatan simulasi dan kampung siaga bencana menjadi perhatian serius Pemkab dan stakeholder yang ada, sebut Kepala BPBD Pessel, Pri Nurdin, Minggu (13/12).
Oleh karena itu ke depan menurutnya, kegiatan sosialisasi dan simulasi kampung siaga bencana perlu ditingkatkan. Dimana, upaya tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dan masyarakat serta unsur terkait dalam menyikapi resiko bencana.
Dengan demikian, semua pihak memiliki kesiapan terhadap potensi bencana yang ada. Lebih Lanjut dikatakan, keberhasilan dalam pengurangan resiko bencana tidak terlepas dari koordinasi dan kerjasama yang terintegrasi dengan berbagai pihak.
Kompleksitas masalah yang diakibatkan oleh bencana tidak bisa dipandang hanya pada satu sektor tertentu saja. Berbagai sektor perlu dilibatkan secara menyeluruh.
Semua sektor tadi memiliki peran dan tanggungjawab masing-masing dalam mendukung upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana. Tidak hanya pada tataran pemerintah saja, tetapi upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana juga memerlukan perhatian dan dukungan dari masyarakat, swasta, lembaga non pemerintah, perguruan tinggi, media massa dan unsur lainnya.
"Upaya penanggulangan bencana harus disadari sebagai wujud tanggungjawab moral seluruh elemen, tidak terbatas pada pemerintah semata," tegasnya.
Ia menambahkan, terkait dengan posisi georgrafis Kabupaten Pesisir Selatan yang sebagian besar wilayahnya masuk zona merah bencana dan mayoritas masyarakat berdomisili dalam radius 0 - 3 km dari bibir pantai, tentu menjadi masalah serius bagi pemerintah.
Oleh sebab itu, Pemkab terus menjalin kerjasama dengan semua pihak dan transparan memberikan informasi sehingga masyarakat siap menghadapi resiko bencana, ujarnya. (03)