Pesisir Selatan, 8 Oktober 2018--Berbagai persoalan yang muncul di masyarakat akan bisa cepat terserap, bila kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tanggap dan proaktif di lapangan.
Dari itu, kepala OPD diminta agar jangan hanya duduk di belakang meja, tapi juga proaktif turun ke lapangan melihat berbagai persoalan sosial yang terjadi di masyarakat. Tujuanya agar berbagai persoalan yang terjadi bisa dengan cepat terserap, untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk ditindaklanjuti di tingkat daerah.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar, kepada pesisirselatan.go.id Senin (8/10) terkait upaya yang dilakukan daerah itu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta dalam menurunkan angka kemiskinan sebagaimana diharapkan.
" Terjun langsung ke lapangan memiliki tujuan agar pemerintah tidak lalai dalam menanggapi berbagai aspirasi yang berkembang. Dari berbagai aspirasi itu, para kepala OPD juga diminta bergerak cepat dalam menaggapi harapan dan kebutuhan masyarakat. Terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor produksi dan sarana usaha lainya, sesuai dengan kemampuan daerah," katanya.
Diungkapkanya bahwa sebagai daerah yang memiliki potensi besar di sektor pertanian dan kelautan, masyarakat yang bergerak di bidang itu harus mendapat perhatian dan pendampingan secara serius.
" Karena melalui perhatian dan pendampingan itu, jeritan petani dan nelayan akibat keterbatasan kebutuhan kelangsungan usahanya, akan bisa dengan cepat terjawab," jelasnya.
Seperti halnya kebutuhan terhadap sarana tangkap, bagi nelayan. Serta ketersedian benih, pupuk, pengairan, dan lainya bagi masyarakat petani.
" Bila faktor-faktor produksi tersebut tidak tersedia, maka mustahil kehidupan petani dan nelayan akan membaik," ingatnya.
Dari itu dia menegaskan kepada dinas terkait agar bisa memastikan kebutuhan dan ketersediaan berbagai kebutuhan itu bisa terpenuhi.
Ditambahkanya bahwa pihaknya akan terus berupaya menekan angka kemiskinan dan pengangguran di daerah itu.
" Untuk mewujudkannya, maka diperlukan intervensi terhadap penyebab kemiskinan itu," katanya.
Disebutkanya bahwa angka kemiskinan di daerah itu sekarang 7,92 persen dari 546 ribu jumlah penduduk. Secara bertahap angka itu akan diupayakan terus berkurang dengan target yang ingin dicapai tahun 2018 sebesar 7,01 persen.
" Dibanding sepuluh tahun silam mengalami penurunanya cukup besar, sebab angkanya sebasar 32 persen dari total penduduk ketika itu. Berkat upaya yang dilakukan secara bertahap dari tahun ke tahun itu, sehingga Pessel bisa keluar dari daerah tertinggal sejak tahun 2014 lalu," tutupnya. (05)