• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Kerajinan Tangan yang Menawan, Gelas-gelas Plastik Bekas Dirangkai Jadi Berbagai Variasi Tas  Cantik

05 Februari 2018

1538 kali dibaca

Kerajinan Tangan yang Menawan, Gelas-gelas Plastik Bekas Dirangkai Jadi Berbagai Variasi Tas Cantik

Lengayang-- Tidak banyak ibu-ibu rumah tangga yang bisa melakukan, seperti apa yang dilakukan Nurimas (50) warga Kampung Ganting Kubang, Nagari Kambang Utara, Kecamatan Lengayang-Pesisir Selatan ini. Hari-harinya yang disibukan sebagai ibu rumahtangga, disela itu dirinya memiliki kerajinan tas-tas tangan cantik yang terbuat dari gelas plastik bekas minuman instan, seperti minum ale-ale dan sebagainya yang dirajut menjadi satu dari sejumlah bahan menta.

Mengikuti bagaimana Nurimas merajut sejumlah tas tanpa berbentik menjadi tas yang cantik seperti yang telah dihasilkannya selama ini. Perlahan, namun pasti, tas-tas cantik itu dibuat dari potongan bibir gelas plastik bekas muatan 190 mililiter air.

Berbahan dasar bibir potongan gelas plastik tersebut, dirajut satu-satu dengan benang yang disebut kur serta pita berbahan dawei emas dan warna lainnya untuk menjadi sebuah tas utuh. Pertama Nurimas mengumpulkan gelas-gelas plastik bekas muatan 190 mililiter, sesuai banyak dan ukuran tas yang dibuat. Gelas-gelas plastik itu dipotong dari bagian badangnya, dan menggunakan bagian bibirnya untuk rangkai menjadi kerangka tas pita dawai.

Setelah bibir gelas dipotong sesuai kebutuhan dan dirangkai dengan pita, selanjutnya dirajut dengan benang berukuran sedang seukuran ikat sepatu. Dan setelah selesai dirajut serta lengkap menjadi kerangka tas, lalu diberi busa sesuai ukuran tas serta ritdleting dan diberi tangkai yang dibeli di pasar.

Memang tidak ada yang gratis untuk menghasilkan karya tas tersebut, benang, pita, busa, ritsleting dan tangkai dibeli dengan harga pasaran. Dalam sebuah tas, gelas plastik bisa mencapai 30 buah, dengan mengbiskan benang mencapai 4 gulungan, dengan pita panjang 1 meter dan satu ritsleting serta busa dan tangkai yang disatukan menjadi tas utuh.

"Yang dibeli cuma benang satu gulungnya Rp10 ribu, pita 1 meter Rp5 ribu. Ditambah busa 1 meter Rp20 ribu, seleting levis Rp15 ribu dan tangkai mulai dari Rp50 ribu sampai Rp80 ribu tergantung model,"jelasnya.

Kerajinan yang dimiliki itu bukanlah suatu keahlian yang didapat dari pelatihan kursus atau pelatihan formal lainnya. Namun, berkat pengalaman dari teman, keahlian itu bisa dengan sempurna dilakukan.

"Jadi setelah lebaran lalu (2017), ketemu teman dari Aceh. Jadi, dia membuat tas seperti yang saya buat saat ini. Karena cukup menarik, saya coba ternyata bisa dan terus saya buat sampai saat ini,"terangnya.

Perlahan, namun pasti, setiap hari Nurimas mengumpulkan gelas-gelas plastik bekas dari mana saja. Rangkaian tas divariasikan tergantungkan dengan warna-warni tas-tas cantik yang menawan.

Tas-tas cantik dari hasil karajinan tangannya itu, telah menciptakan. berbagai variasi bentuk. Seperti, berbentuk hati dan variasi tas-tas mewah lainnnya, namun dengan bahan gelas plastik dan bahan yang dikreasikan sendiri.

"Satu-satu sudah ada yang mesan. Bahkan, ada juga yang mesan untuk keluarga dari jauh, seperti Darmasraya, Padang. Meski, tidak ada yang mesan, saya akan buat terus untuk mengisi kesibukan saja,"jelasnya.

Walaupun sudah menjadi karya-karya kerajinan cantik dari tangannya. Nurimas ternyata, belum memiliki nama khas untuk hasil kerajinan itu. Meski dapat dari berpengalaman, ia tidak tahu secara pasti namanya apa? (08)