KERUGIAN PESSEL AKIBAT BENCANA SELAMA 2012 RP15 MILIAR
Painan, November 2012
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mencatat kerugian materil akibat bencana alam selama tahun 2012 di kabupaten itu mencapai Rp15,5 miliar.
Kepala Bidang Pengembangan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat, Jamaluddin di Painan, kemarin mengatakan, kerugian itu terhitung sejak Januari - Oktober 2012 tersebar di 12 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada.
Bencana alam yang terjadi tahun 2012 sebanyak 102 kali, terjadi penurunan dibanding tahun lalu (2011) yakni tercatat 116 kali. Sedangkan tahun 2010 terjadi sebanyak 35 kali.
Bencana tersebut seperti kebakaran rumah dan lahan terjadi 60 kali, sebanyak 58 diantaranya kebakaran rumah dan 12 kali kebakaran hutan. Sedangkan banjir terjadi sebanyak 5 kali, abrasi pantai 3 kali, angin puting beliung 8 kali dan tanah longsor 4 kali.
Selain kerugian materil, bencana tersebut juga mengakibatkan korban jiwa sebanyak 12 orang. Diantara korban itu 9 orang hilang atau hanyut di sungai dan laut, 1 orang diserang binatang buas dan tertimpa pohon dua orang.
Menurut dia, sesuai dengan letak geografis, daerah itu sangat rawan akan berbagai macam bencana, hampir semua bencana itu ada di sana, mulai banjir, tanah longsor, gempa, tsunami, abrasi, kebakaran dan sebagainya.
"Maka itu kewaspadaan semua unsur termasuk masyarakat itu sendiri terhadap bencana harus selalu ditingkatkan agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian materil lainnya, " kata dia.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 3 tahun 2010 salah satu pasalnya menyebutkan, kesiapsiagaan dilakukan melalui penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana, pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini.
Selain itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat juga menindak lanjuti dengan membentuk kelompok siaga bencana ( KSB ) Nagari (Desa Adat) se Kabupaten Pesisir Selatan. Hingga kini KSB telah terbentuk sebanyak 182 atau di seluruh nagari yang ada.
Secara bertahap, sebagian kecil KSB yang terbentuk sudah mendapatkan pelatihan tentang mitigasi bencana dan pascabencana. Ini dimaksudkan agar KSB dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan fungsinya di daerah masing-masing.(04)