• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

30 Mei 2014

274 kali dibaca

Kesadaran Warga Gunakan IB Tinggi

Painan, Mei ----

Kesadaran masyarakat  petani peternak   sapi  di Pessel  terhadap  pemafaatan Isiminasi Buatan ( IB)  cukup tinggi dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga,  pasalnya hewan peliharaan mereka  yang selama ini pengembangannya menggunakan bibit lokal, kini masyarakat dapat  memilih memafaatkan bibit unggul yang membuat pertumbuhan sapi lebih besar.

Asrizal 43 salah seorang petani  peternak Kapujan kecamatan Bayang Pessel mengakui, usaha berternak sapi yang dikelolanya  melalui bibit unggul dari jenis  Brahman dan Simental dengan induk sapi lokal, merupakan usaha yang mengiurkan  sebagai pekerjaaan sampingan, anak sapi usia 1 tahun saja  harga  jualnya  mencapai  sekitar  Rp 17 Juta. 

Tingginya harga jual tergantung pertumbuhan sapi  yang dikelola, bila pakannya cukup pertumbuhan  sapi akan cepat besar  dan harganya cukup tinggi di pasaran, sapi ungul  bila pertumbuhan nya memadai  harga jualnya mencapai Rp 30 Juta bahkan lebih, kata Asrizal.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura, Peternakan dan Perkebunan Passel Afrizon Nazar  mengatakan, realisasai Insiminasi Buatan (IB)  di Pessel sejak  Januari sampai dengan April  2014  sebanyak  2000 ekor, sedangkan target pada tahun ini  sebanyak 7000 ekor akseptor IB untuk 15 kecamatan  di Pessel.
Pada setiap  daerah   masyarakat petani peternak  akan dilayani oleh petugas IB  yang ada di kecamatan, kemudian daerah yang terbanyak memanfaatkan program  IB  yaitu, kecamatan Bayang, kecamatan Koto XI Tarusan, kecamatan IV Jurai, Batang Kapas,  kecamatan Lengayang dan kecamatan Linggo Sariganati Pessel .

Dengan banyak  hewan peliharan milik petani  sebagai  peserta IB  di daerah Pessel, secara otomatis usaha berternak sapi akan semakin baik  artinya, sapi tidak lagi dilepas berkeliyaran,  namun dikandangakan, kemudian  kesehatan hewan terjamin  dan ekonomi masyarakat akan semakin meningkat  dari hasil usaha  produk  sapi unggul. ( 07)