• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Ketua TP PKK Pesisir Selatan Lisda Hendrajoni Hadiri Musda VIII Bundo Kanduang, Dorong Peran Strategis Perempuan dalam Pelestarian Adat

29 Juli 2025

18 kali dibaca

Ketua TP PKK Pesisir Selatan Lisda Hendrajoni Hadiri Musda VIII Bundo Kanduang, Dorong Peran Strategis Perempuan dalam Pelestarian Adat

Pesisir Selatan — Ketua TP PKK Kabupaten Pesisir Selatan, Dr. Hj. Lisda Hendrajoni, S.E., M.M.Tr., menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) VIII Bundo Kanduang Kabupaten Pesisir Selatan yang digelar di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Senin (29/7). Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para perempuan Minangkabau dalam memperkuat peran strategisnya di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Lisda Hendrajoni menekankan pentingnya Musda ini sebagai sarana perumusan langkah-langkah strategis dalam menjaga dan mengembangkan adat serta budaya Minangkabau. Ia menyebutkan bahwa eksistensi Bundo Kanduang harus terus diperkuat agar nilai-nilai luhur tidak tergerus oleh zaman.

"Musda ini sangat penting untuk merumuskan langkah strategis Bundo Kanduang dalam menjaga dan mengembangkan adat serta budaya Minangkabau," ujar Lisda dengan penuh semangat di hadapan para peserta Musda.

Lisda juga menegaskan bahwa peran Bundo Kanduang sangat vital sebagai tiang nagari. Dalam falsafah adat Minangkabau, Bundo Kanduang memiliki posisi terhormat sebagai penjaga nilai-nilai, pelestari budaya, serta pendidik generasi muda dalam keluarga dan masyarakat.

“Peran Bundo Kanduang sangat vital sebagai tiang nagari dan penjaga nilai-nilai luhur. Perempuan Minang punya tanggung jawab besar dalam membentuk karakter anak-anak dan menjaga marwah adat,” tambahnya.

Musda VIII ini juga menjadi simbol komitmen bersama untuk terus melakukan adaptasi dan inovasi. Menurut Lisda, perubahan zaman menuntut Bundo Kanduang agar mampu tetap relevan tanpa meninggalkan akar budaya yang menjadi jati diri masyarakat Minangkabau.

“Musda ini menjadi bukti komitmen untuk terus beradaptasi dan berinovasi, memastikan peran Bundo Kanduang tetap relevan di setiap zaman,” tegas istri mantan Bupati Pesisir Selatan itu.

Ia mengajak seluruh peserta Musda dan kaum perempuan Minang untuk terus memperkuat peran mereka dalam membangun keluarga dan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai adat dan agama. Prinsip "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" menurutnya, harus terus menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya.

“Mari bersama kita terus kuatkan peran perempuan dalam membangun keluarga dan masyarakat yang berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” ajaknya.

Lisda juga mengungkapkan harapannya agar Musda ini berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan-keputusan terbaik demi kemajuan perempuan Minang, khususnya di Kabupaten Pesisir Selatan.

“Semoga Musda berjalan lancar dan menghasilkan keputusan terbaik demi kemajuan perempuan Minang dan Pesisir Selatan,” ucapnya menutup sambutan.

Musda VIII Bundo Kanduang ini dihadiri oleh para pengurus Bundo Kanduang dari berbagai nagari, tokoh adat, serta pejabat daerah. Suasana musyawarah berlangsung khidmat namun penuh semangat kekeluargaan dan kebudayaan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak baru dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, organisasi perempuan, dan lembaga adat dalam mewujudkan masyarakat Pesisir Selatan yang berbudaya, beradat, dan berdaya saing.