Painan, Juni ----
Untuk mengatasi lahan tidur, tananam jagung langkah tepat untuk dijadikan lahan produktif. Sebut saja sawah di Nagari Koto VIII, Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dijadikan kawasan pengembangan 1000 hektare jagung karena tidak dialiri air akibat irigasinya runtuh dihondoh banjir 3 November 2011 lalu.
Langkah alternatif ini dilakukan melalui kerjasama pemerintah setempat dengan investor PT. Syngenta yang bergerak pada pengembangan komoditi karena lahan sawah tersebut tidak lagi dapat dilairi air.
Walinagari Koto VIII Rais ,Jumat (15/6) kepada www.pesisirselatan.go.id menyebutkan akibat irigasi sawah tidak lagi berfungsi, maka pemerintah setempat melakukan kerjasama dengan investor untuk pengembangan komoditas jagung. Hal ini berdasarkan hasil survei lahan tersebut sangat cocok untuk pengembangan komditas jagung.
"Melalui kerjasama perusahaan pendamping PT Syngenta, masyarakat Nagari Koto VIII melalui kelompok tani melakukan ujicoba penanaman jagung, ternyata hasilnya sangat memuaskan, setelah dilakukan panen perdananya dilakukan wakil bupati Pessel, Editiwarman bersama muspida,Rabu (13/6),"terangnya.
Ditambahkanya, lahan yang tidak dialiri air tersebut luasnya mencapai 1.800 hektar, namum sekitar 1.000 hektar yang layak dan bisa dijadikan untuk pengembangan komditas tanaman jagung."Diantara lahan yang ada, baru 1.000 hektar yang layak dijadikan pengembangan jagung,"jelasnya lagi.
Sementara Ketua Kelompok Tani Usaha Bersama, Mapris merupakan salah satu kelompok yang ikut percobaan pengembangan jagung di Koto VIII itu mengatakan cukup bagus dan dan cocok, hal ini terlihat setelah dipanen."Seluas 20 hektar lahan yang telah di tanam jagung, ternyata hasil cukup bagus dan memuaskan, dimana setiap hektarnya mampu menghasilkan jagung 12 ton dengan kadar air 10 - 20 persen,"terangnya.
Dijelaskannya lagi, panen yang dilakukan kemaren hasil panennya cukup menggembirakan petani, selain itu biaya perhektarnya mencapai Rp3 juta sampai panen, sedangkan hasil mencapai 12 ton.
Terkait untuk pemasarannya, PT. Syngenta sebagai perusahaan pendamping siap untuk membeli jagung. Saat sebanyak 24 kelompok tani yang telah siap untuk melakukan penanaman jagung.(02)