Painan,September 2015.
Kabupaten Pesisir Selatan memiliki pantai yang pantai dan sebagian kawasan pantai itu terkena dampak abrasi yang parah yang butuh penanganan segera mungkin sebab ribuan pemukiman warga terancam.
Kerusakan pantai akibat abrasi parah yang butuh penanganan segera adalah Luhung Pasar Baru Bayang. Sebab gelombang tinggi yang terjadi minggu ini telah mengikis pinggiran pantai kawasan ini sehingga puluhan rumah warga yang beradadi pinggir pantai menjadi semakin terancam.
Kepala Dinas Prasarana Sumber Daya Air (PSDA) Yusdi mengungkapkan Pessel tidak mampu untuk melakukan reklamasi pantai dan membuat pengaman pantai yang permanen untuk antasi abrasi pantai tersebut, sebab untuk pengerjaannya membutuhkan biaya yang alokasinya mencapai puluhan milyar.
Menurutnya khusus untuk kawasan pantai Luhung Pasar Baru Kecamatan Bayang perbangunan batu jety secara permanen telah dilakukan ,dimana pada tahun 2013 lalu sekitar 14 milyar anggaran telah dialokasi untuk membangun pengaman pantai berupa jety sepanjang 1,5 KM .Dan dilanjutkan tahun 2014 pembangunannya hingga mencapai arah Api Api Bayang dan arah SMK Kelautan Painan dengan alokasi anggaran sekitar Rp 54 milyar.
"Namun panjang pantai yang ada di Luhung Pasar Baru hingga Api Api sangat panjang,sehingga kawasan pemukiman warga yang tidak terkena dampak reklamasi menjadi sasaran abrasi pantai," ujarnya
Dijelaskannya,Pemerintah Kabupaten Pessel telah berkoordinasi dengan Provinsi Sumbar tentang penanganan abrasi pantai di Luhung dan di rencanakan Rp 30 Milyar anggaran dari APBN dialokasikan untuk reklamasi kawasan ini meliputi Karang Pauh, Luhung dan Api Api.
"Kita telah mengajukan usulan ke Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera V Sumbar tentang penanganan kawasan ini,dengan anggaran yang direncanakan akan dikuncurkan untuk kawasan ini setidaknya bisa menghilangkan rasa was was warga terhadap dampak abrasi pantai," ujarnya
Lebih lanjut yusdi menambahkan penanganan abrasi pantai dengan membuat reklamasi pantai berupa pemasangan jety dipinggiran pantai tidak akan terlaksana pemambangunannya tanpa dukungan masyarakat yang mau bekerjasama untuk membebaskan lahan mereka.
Sebab selama ini pembangunan akan menjadi lambat karena masyarakat tidak mau memberikan lahan mereka untuk dilakukan pembangunan, padahal tangungjawab lahan adalah tanggungjawab pemerintah daerah dan pembangunan itu adalah penting untuk dilaksanakan untuk kesejateraan dan keselamatan masyarakat namun warga tidak mau diajak bekerjasama.
"Kita telah berupaya untuk mengajukan usulan untuk bisa dilakukan pembangunan segera untuk keselamatan masyarakat,namun ketika anggaran itu telah diperuntukan untuk pembangunan menjadi lambat karena kurangnya dukungan masyarakat," ujarnya
Dijelaskannya lagi, setidaknya sudah lebih ratusan rumah rumah warga yang rusak,hanyut dan terban kelaut dan sekitar 100 kk terancam,kalau tidak segera diatasi kemungkinan besar akan banyak lagi rumah warga yang ambruk kelaut. Ditambah jarak laut dengan jalan Nasional hanya sekitar 20 meter,jadi tidak segera diatasi selain pemukiman warga yang terancam jalan nasional juga akan terancam,padahal Pessel hanya memiliki jalan satu poros tidak ada lagi jalan artenatif lainnya.
"Untuk lokasi kawasan pantai lainnya yang terkena dampak abrasi pemerintah kabupaten Pessel akan terus berusaha ke pusat untuk bisa mendapatkan alokasi dana sebab perbaikan mengunakan APBD tidak sanggup sebab alokasi dana yang dibutuhkan sangat besar,tentu kita berharap kepemerintah pusat untuk bisa memberikan alokasikan anggarannya,"Ujarnya (07)