• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

01 Juli 2014

387 kali dibaca

Lapangan Kerja Non Formal Tekan Pengangguran

Painan, Juli 2014 ----

Terbukanya lapangan kerja diberbagai bidang sektor non formal di daerah itu mampu menekan angka pengangguran. Lahan pekerjaan non formal yang terbuka saat ini disektor perikanan dan kelautan, pertanian, peternakan, perkebunanan milik swasta dan petani serta sektor perdagangan dan jasa.

Terkait dengan itu, Bupati Pessel Nasrul Abit Senin (30/6) menyebutkan, secara matematis sebenarnya pengentasan pengangguran menunjukan hasil positif dari tahun ke tahun, namun memang perlu kerja keras lagi untuk menurunkannya. Upaya pemerintah menekan angka pengangguran adalah dengan kegiatan padat karya, program pemberdayaan masyarakat dan pemberian bantuan permodalan.

"Persoalan tenaga kerja Pessel adalah rendahnya keterampilan dan kemampuan berwirausaha. Meski demikian pemerintah tetap memberikan semacam pembekalan dan pelatihan peningkatan keterampilan bagi masyarakat," kata Nasrul Abit.

Persoalan berikutnya adalah rentetan dari rendahnya daya saing, sehingga tidak banyak warga Pessel yang diserap lapangan kerja formal. Sementara angkatan kerja lulusan setingkat SLTA  terus bertambah dan menimbulkan dampak seteiap tahun. Angkatan kerja tersebut tidak banyak yang melanjutkan pendidikan dan pada umumnya hingga kini belum memiliki pekerjaan.

"Ini menjadi persoalan di Kabupaten Pesisir Selatan dan berdampak pada stabilitas daerah bila tidak segera diatasi. Lulusan SLTA kita belum dibekali dengan ketrampilan yang memadai, kecuali lulusan kejuruan. Untuk itu, pemerintah menghimbau para lulusan untuk membekali diri dengan ketrampilan melalui lembaga keterampilan," ungkap Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit.

Terkait angkatan kerja lulusan SLTA, pemerintah Pesisir Selatan mengingatkan tidak ada harapan dapat bekerja sebagai PNS di pemerintahan pada beberapa tahun belakang dan ke depan. "Soalnya mulai tahun 2011 lalu, pemerintah tidak lagi menerima Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di jalur umum. Sementara penerimaan sendiri juga akan dibatasi sekadar untuk menyisip PNS yang memasuki masa pensiun.

" Akibat tidak ada lagi penerimaan PNS dari lulusan SMA dan penerimaan juga tidak akan banyak, hanya menyisip PNS yang sudah memasuki masa pensiun, maka lulusan SLTA jangan berharap lagi jadi PNS," kata Nasrul Abit.

Disebutkannya, menghadapi kondisi ini, masyarakat, terutama orang tua dan anak mesti merubah cara pikir bila hendak menyekolah kan anak, sekolah jangan semata mata untuk dapat diterima menjadi PNS. Bila harapan jadi PNS itu tetap ada, maka salah satu jalannya tamatan SMA mesti melanjutkan lagi ke perguruan tinggi untuk memenuhi persyaratan, jika tetap masih ingin bersaing menjadi PNS.

Disebutkannya, kalau tidak sebaiknya masuk ke sekolah kejuruan agar memiliki keterampilan dasar yang bisa dijadikan sebagai bekal selepas SLTA, apalagi kalau perekonomian masih terbatas.

"Untuk hal itu, Pesisir Selatan telah membangun beberapa SMK dan tidak lagi membangunan gedung SMA yang baru. Ini dimaksudkan untuk meng antisipasi meningkatnya angka pengangguran. Dengan bekal keterampilan di sekolah kejuruan, mereka bisa diterima di lapangan usaha swasta atau bahkan membuka lapangan usaha sendiri," kata Nasrul Abit lagi.(09)