• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

28 Februari 2013

1606 kali dibaca

Lengayang Kemarin, Kini dan Esok

Painan, Februari -----

Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sutera (Surantih, Taratak, Ampiang Parak) di utara dan kecamatan Ranah Pesisir di selatan. Di Timur berbatasan dengan Solok Selatan dan di Barat dengan Samudera Hindia. Lengayang terdiri dari 2 nagari adat yakni Kambang dan Lakitan. Kini Lengayang di sistem pemerintahan terendah telah mengalami perubahan mendasar. Berikut penulis tuturkan kepada pembaca sekalian, mulai dari Nagari Kambang lama, Lakitan lama hingga pemekarannya.

Konon, menurut penuturan dari orang tua-tua baik di Banda Sapuluah, nama nagari Kambang berasal dari kata 'kambanglah' (kembanglah) yaitu ucapan masyarakat awal nagari Kambang yang merupakan perantau dari Sungai Pagu Muara Labuh agar segera mengembangkan (membuka kuncup) payung panji kerajaan Sungai Pagu yang sebelumnya cukup lama vakum akibat tidak ada kata sepakat dalam menentukan siapa yang berhak menjadi raja di kerajaan tersebut. Akhirnya dari keturunan raja yang sudah menyebar ke nagari Kambang-lah calon raja itu ada.

Nagari Kambang merupakan gerbang bagi penyebaran masyarakat perantau Sungai Pagu Muara Labuh ke daerah-daerah Banda Sapuluah yang lainnya baik ke utara maupun ke selatan. Bila dilihat dari sejarah (Tambo) nagari-nagari di Bandar Sepuluh, nenek moyang Bandar Sepuluh datang dalam dua rombongan besar dari Alam Surambi Sungai Pagu, pertama pada tahun 1490 dan kedua pada tahun 1511. Perpindahan rombongan pertama ini berakhir di Tandikek Ambacang setelah melaui jalan lama yang melewati Lagan Ketek dan Lagan Gadang. Ditempat tersebut penduduk menetap dan diperkirakan terjadi pada akhir abad XV ( tahun 1490).

Penduduk yang pindah dari alam surambi Sungai Pagu dan tergabung dalam rombongan kedua dimaksudkan untuk mencari rombongan pertama tersebut. Rombongan kedua dipecah kedalam dua kelompok yaitu: Kelompok pertama terdiri dari suku Malayu, Chaniago dan Sikumbang melalui Bukit barisan dan tembus di hulu Nagari Surantih (Langgai), Kecamatan Sutera. Kelompok kedua terdiri dari Suku Jambak melalui Bukit Barisan dan tembus di hulu nagari Kambang, kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan. Pimpinan kedua kelompok ini dikenal dengan Ninik Mamak Nan Batujuah, karena dari suku Malayu terdiri dari empat orang ninik mamak dan dari Lareh Nan Tigo ( Suku Chaniago, Sikumbang dan Jambak).

Desa di Lengayang

Sebelum tahun 80-an pemerintahan terandah di Lengayang hanya dua, pertama Kambang dan kedu Lakitan. Kemudian dimasa pemerintahan desa maka desa di lengayang terdiri dari Pulakek, Lakitan, Subarang Tarok, Pulai, Koto Lamo, Bungo Tanjung, Koto Rawang, Gantiang, Tampuniak, Koto Baririk, Koto Pulai, Koto Barapak, Koto Baru, Medan Baiak, Koto Saiyo, Tabiang Tan Saidi, Talang Rj. Pelang, Koto Nan IV, Pasa Kambang, Pasa Gompong, Padang Panjang, Kambang Harapan, Kampuang Baru, Lubuak Sariak, Koto Nan VII dan Pasia Laweh

Pemekaran Nagari

Setelah keluar perda 08 tahun 2007 nagari di Lengayang mekar.Harapannya kemakmuran turunan orang Muara Labuh ini dapat dicapai. Maka Nagari Kambang menjadi 4 nagari yang terdiri dari : Nagari Kambang Utara, meliputi Kampung Lubuk Sarik, Kampung Akat, Kampung Baru, Kampung Pasir Laweh, Kampung Ganting Kumbang, Kampung Padang Panjang I, Kampung Padang Panjang II dan Kampung Kambang Harapan. Nagari Kambang Timur, meliputi Kampung Koto Kandis, kampung Koto Pulai, kampong Pauh, Kampung Tampunik, Kampung Kapau dan kampung Ganting. Nagari Kambang Barat, meliputi Kampung Pasar Kambang, Kampung Pasar Gompong, Kampung Rangeh, Kampung Talang dan Kampung Tebing Tinggi. Nagari Kambang Tengah, meliputi Kampuang koto baru, kampuang koto marapak, kampuang nyiur gadiang, kampuang kulam.

Nagari Lakitan menjadi 5 nagari, yaitu :Nagari Lakitan, meliputi Kampung Lakitan, Kampung Gurun Panjang, Kampung Daratan Marantih, Kampung TarokNagari Lakitan Utara, meliputi Kampung Pasar Baru, Kampung Padang Mandiangin, Kampung Padang Marapalam dan kampung Padang Cupak. Nagari Lakitan Selatan, meliputi Kampung Seberang Tarok, Kampung Lubuk bagalung, Kampung Koto Raya dan Kampung Karang Tangah. Nagari Lakitan Timur, meliputi Kampung Koto Rawang dan Kampung Sikabu. Nagari Lakitan Tengah, meliputi Kampung Pulai, Kampung Koto Lamo, Kampung Air Kalam dan Kampung Tanjung Durian.

Akan Terus Berkembang

Masa depan Lengayang adalah sesuatu yang dinamis. Ia akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan. Gelagat yang muncul saat ini, nagari yang telah mengalami pemekaran juga akan mekar, maka tidak tertutup akan terjadi pula pemekaran kecamatan, karena segala tergantung kebutuhan. Namun yang perlu difahami adalah, bahwa monografi Lengayang yang dalam proses berubah ini perlu dipahami sebagai sesuatu keharusan dan tuntutan zaman.(09)(09