Pesisir Selatan--Untuk mengamankan pesisir pantai dari ancaman abrasi, pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Perikanan kembangkan manggrove dan cemara laut.
Penanaman dan pengembangan dua tanaman itu, dapat tercapai berkat dukungan Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perikanan Pessel, Andi Syafinal dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya, Firdaus kepada penulis pesisirselatan.go.od Jumat (16/8) di Painan.
Disampaikanya bahwa tahun 2019 ini Dinas Perikanan Sumbar telah menempatkan kegiatanya untuk mengamankan bibir pantai dari ancaman abrasi melalui penanaman manggrove sebanyak 7 ribu batang.
"Kegiatan itu ditempatkan disepanjang bibir pantai di Nagari Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan. Penanaman manggrove itu dilakukan, sebab disepanjang bibir pantai itu pinggir pantainya berlumpur," ungkapnya.
Agar manggrove yang sudah ditanam itu bisa tumbuh dan berkembang, sehingga kepada masyarakat diminta untuk sama-sama merawat dan menjaganya.
"Sebab bila kesadaran untuk menjaga itu tidak ada, maka dikuatirkan manggrove yang sudah ditanam tersebut akan rusak dan sulit berkembang," katanya.
Terkait imbauan terhadap kesadaran masyarakat untuk menjaga manggrove itu sudah dilakukanya sosialisasi jauh sebelum penanaman dilakukan.
Dijelaskan lagi bahwa Pessel memiliki bibir pantai sepanjang 234,5 kilometer. Karena cukup panjang, sehingga dibeberapa titik ada yang mengalami kerusakan akibat abrasi.
"Sebagaimana diketahui, Pessel memiliki bibir pantai sepanjang 234,5 kilometer. Agar bibir pantai yang cukup panjang ini bisa tetap terjaga, maka perlu mendapat perhatian yang salah satunya melalui penanaman hutan mangrove, dan penanaman cemara laut" jelasnya.
"Terkait kawasan pesisir pantai yang gersang dan berpasir, Dinas Perikanan Provinsi juga melakukan penanaman cemara laut. Itu dilakukan di Pantai Sumedang dan beberapa titik lainya di Pessel," ungkapnya.
Dia mengakui bahwa ekosistem hutan mangrove di Indonesia saat ini tidak luput dari permasalahan lingkungan. Hal itu akibat dari pengelolaan lingkungan yang buruk.
"Akibatnya bisa mempercepat proses abrasi pantai, serta juga membuat garis pantai akan lebih cepat bergeser ke arah daratan. Kita tidak menginginkan itu terjadi, makanya perlu dilakukan penanaman mangrove dan cemara laut," jelasnya.
Ditambahkanya bahwa selain pencegah abrasi pantai, pohon mangrove juga berperan mendukung berbagai jasa ekosistem, termasuk produksi perikanan dan siklus unsur hara.
"Banyak manfaat yang kita dapatkan dari tanaman mangrove, diantaranya mencegah intrusi air laut terhadap daratan, mencegah erosi dan abrasi pantai, pengurai limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai, serta sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa," jelasnya.
Dikatakan lagi bahwa hutan mangrove juga berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir.
Dari itu dia berharap kepada masyarakat agar mendukung pelaksanaan kegiatan penanaman hutan mangoreve agar ekosistem pantai bisa terjaga dan terkelola dengan sangat baik. (05)