• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

03 Agustus 2015

274 kali dibaca

Mandeh Di Lirik Investor

PainanAgustus 2015.    

Keindahan alam yang ditawarkan oleh kawasan Mandeh mengundang banyak kekaguman dari pengunjung yang datang kekawasan itu. Namun keterbatasan sarana dan infrastruktur masih menjadi keluhan para wisatawan. Oleh sebab itu Pemkab Pessel membuka peluanh seluas luasnya bagi investor yang ingin menanamkan modal untuk membangun sarana dan semua fasilitas wisata di Kawasan Mandeh. 

Bupati Pessel Nasrul Abit mengungkapkan  pemkab membuka peluang seluas luasnya bagi investor yang ingin ikut membangun fasilitas wisata dikawasan Mandeh. Seperti   ketertarikan investor Perancis itu pasca kunjungan 19 duta besar negara sahabat termasuk Perancis pada akhir Mei lalu. Perancis salah satu negara yang sangat tertarik dengan investasi kereta gantung tersebut.

Pessel akan memfasilitasi jika mereka mereka serius. Rencananya Perancis berniat mendanai dan membangun kereta gantung modern antar pulau di Zona Khusus Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh. Nilai investasi kereta gantung dengan tingkat keamanan dan kenyamanan paling bagus itu diperkirakan bisa mencapai Rp21 triliun akibat bentangan jarak antar pulau. 

"Pihak investor melalui duta besarnya sudah menyampaikan hal itu kepada Pemkab Pessel. Kelanjutannya, lewat fasilitasi duta besarnya akan ada pertemuan Pemkab dan investor membahas pembangunan kereta gantung tersebut. Kami menunggu konfirmasi dari mereka," katanya. Disebutkan , ada sejumlah pulau yang masuk pada perencanaan pembangunan kereta gantung, namun pihak investor perlu lakukan penilaian kondisi geografis dan ketinggian pulau serta ancaman cuaca lainnya terhadap kereta gantung tersebut. 

Nasrul Abit mengatakan, kerata gantung merupakan fasilitas penting yang dapat digunakan pengunjung untuk melihat laut mandeh di zona khusus dari ketinggian. Sebelumnya, titik utama kereta gantung yang ditawarkan adalah di Panorma I. dari sini pulau terdekat ada di bagian utara. Namun masih ada peluang untuk menghubungkan Puncak Mandeh I ke Pulau Sironjong yang berada dihadapan Panorama I. Namun untuk kelanjutan lokasi kereta gantung menunggu kajian dari tenaga ahli. pembangunan kereta gantung perlu kajian khusus terutama terkait keamanan kereta dan penumpang kelak. 

"Kita berada di kawasan pantai, tentu perlu memperhitungkan arah angin yang masuk kekawasan teluk, dan ini hanya bisa diketahui oleh yang ahli,"katanya. Selanjutnya  pulau - pulau strategis di KBWT Mandeh juga segera di bangun dermaga mini. Ada sekitar enam pulau yang bakal menjadi tujuan pelancong dan butuh segera  dermaga kecil. Dermaga kecil itu bakal dibangun dengan dana APBD Pessel. KWBT Mandeh siap dijadikan sebagai Tol Laut Sumatera Barat (Sumbar). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dukung langkah tersebut. Untuk realisasi Tol Laut Sumbar itu, Pemkab Pessel gandeng perusahaan angkutan kapal, PT. Pelindo dan menarik investasi sebesar mungkin. Tol Laut Sumbar yang dirancang Pemkab Pessel merupakan bentuk keseriusan daerah ini menyokong konsep Tol Laut pemerintah pusat. 

"Sumbar sudah sepatutnya memiliki Tol Laut untuk mempermudah akses kawasan yang selama ini memang mengandalkan jalur. Misalnya Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan, Kota Padang, Pariaman hingga Pasaman Barat," katanya. Pesisir Selatan menurut Nasrul Abit pertama kali mencoba merintis Tol Laut menghubungkan Padang-KWBT Mandeh Pessel-Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jalur ini diyakini kedepan padat dilewati kapal baik untuk kepentingan mengankut barang dan angkutan penumpang. 'Kami sudah bicarakan konsep Tol Laut Sumbar dengan sejumlah perusahaan angkutan laut. Rata-rata mereka sangat setuju dengan rencana Tol Laut Sumbar tersebut. Salah satu pengusaha perusahaan kapal angkut yang sudah setuju adalah MV. Mentawai(07)