• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

22 Desember 2013

375 kali dibaca

Mantan Ketua KPU Sumbar Ajak Jadi Pemilih Cerdas

     Painan, Desember --- Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Marzul Veri mengajak calon pemilih Pemilu tahun 2014 di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menjadi pemilih cerdas.

     "Tanpa itu semua, harapan kita untuk mendapatkan anggota legislatif dan sosok presiden yang punya integritas pribadi yang baik, tidak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) diyakini tidak akan dapat tercapai, " kata mantan Ketua KPU Sumbar 2008-2013 itu, kemarin, pada seminar terkait Pemilu 2014 yang digelar KPU Pessel di Painan.

     Dalam seminar bertajuk peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu itu, dia mengajak masyarakat khususnya pemilih Pemilu 2014 harus lebih kritis dan rasional dalam pemilu, terutama menentukan pilihan.

     Pemilu 2014 dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, sesuai dengan amandemen ke 3 Undang Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 22 E ayat 1.

     Dia menilai, sejauh ini pihak partai politik masih minim melakukan sosialisasi pemilu yang baik ke masyarakat. Mereka (partai politik) sangat jarang menyampaikan visi dan misi calon legislatifnya ke masyarakat, tetapi lebih banyak mengumbar janji.

     "Disinilah pentingnya peran masyarakat sebagai pemilih cerdas sehingga dapat membedakan mana calon legislatif yang benar-benar atau tidak mewakili kepentingan rakyat setelah duduk di lembaga legislatif nanti, " ungkapnya.

     Selain dapat mencermati sosok calon legislatif yang memiliki integritas, pemilih yang cerdas juga tidak memilih calon legislatif yang melakukan politik uang.

     Dengan melakukan praktek politik uang, berarti sejak dini calon legislatif tersebut telah berupaya untuk membohongi masyarakat khususnya pemilih dalam berdemokrasi.

     Dimasa kampanye hingga hari "H" atau hari terakhir akan dilakukan pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS) nanti, praktek politik uang yang dikenal dengan "Money Politik" ini seringkali terjadi.