Pesisir Selatan-Mengingat tingginya ancaman bencana kebakaran yang sewaktu-waktu bisa terjadi, maka masyarakat Pesisir Selatan diminta menyikapinya dengan langkah pencegahan dan kesiapsiagaan secara dini.
"Upaya itu bertujuan agar bencana kebakaran bisa diantisipasi, sekaligus mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan," kata Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, Selasa (23/3).
Menurutnya, potensi kebakaran tetap ada, dan bisa terjadi kapan dan dimana saja. "Oleh karena itu, bencana kebakaran harus diantisipasi dan ditangani secara maksimal oleh masyarakat bersama petugas, sehingga selain ketersediaan sarana, pelatihan terhadap kesiagaan itu juga perlu terus ditingkatkan," katanya.
Dijelaskan, ancaman kebakaran bukan saja bisa melanda rumah penduduk, kawasan hutan dan bangunan gedung pemerintah, tapi juga sangat berpotensi bisa terjadi pada lingkungan pasar.
"Karena potensi itu, maka pasar-pasar yang padat penghuni perlu disediakan sarana pemadaman kebakaran yang memadai. Disamping itu juga dilakukan pelatihan kesiapsiagaan. Sebab, dengan ketersediana sarana itu, maka penanganan cepat bila bencana kebakaran terjadi bisa dilakukan oleh masyarakat dan pedagang pasar," ungkapnya.
Disebutkan, hingga saat ini ardama kebakaran masih terbatas, perlu penambahan, sehingga dapat menjangkau seluruh wilayah Pesisir Selatan.
"Penambahan armada kebakaran sangat penting untuk melayani masyarakat di 15 kecamatan dengan jelajah jalan mencapai 240 kilometer dari Siguntur batas Kota Padang Hingga Silaut batas Provinsi Bengkulu serta batas Pessel-Kerinci Provinsi Jambi," katanya.
Dikatakan, ketersedian sarana pemadaman kebakaran yang memadai akan mampu memaksimalkan penanganan bencana kebakaran. Karena, cara penggunaanya cukup sedarhana dan juga tidak semahal harga mobil Damkar.
"Hal ini juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Kita berharap penanganan bencana kebakaran dapat dilakukan secara maksimal, dan tentunya melibatkan masyarakat dan stakeholder lainnya," sebut bupati. (03)