Painan, Juni --- Kelompok tani peternak itik di Kabupaten Pesisir Selatan mendapat bantuan itik petelur dari pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat pada tahun 2014.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Peternakan dan Perkebunan Pesisir Selatan Afrizon Nazar di Painan, kemaren, mengatakan Pesisir Selatan bantuan bibit itik petelur tersebut sebanyak 9 ribu ekor.
Sumber dana untuk bantuan tersebut dialokasikan melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) kabupaten tahun 2014.
Sebanyak 9 ribu ekor bibit itik itu dibagikan kepada masyarakat melalui kelompok tani di enam kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di kabupaten itu. Kecamatan itu adalah Koto XI Tarusan, IV Jurai, Kecamatan Sutera, Batangkapas, Bayang, dan Ranah Pesisir.
Jumlah warga penerima bantuan bibit itik di enam kecamatan tersebut sebanyak 90 kepala keluarga. Masing-masing kepala keluarga mendapat bantuan bibit itik sebanyak 100 ekor.
"Selain tergabung dalam kelompok tani, warga penerima bantuan tersebut juga berasal dari keluarga kurang mampu di segi ekonomi. Kita berharap, dengan bantuan ini dapat menghidupkan perekonomian mereka, " katanya.
Tujuan bantuan tersebut diberikan yakni untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya yang bergerak di sektor pertanian dan peternakan karena beternak itik dapat dilakukan sebagai usaha sampingan dari bertani dan sebagainya.
Dalam menyalurkan bantuan kepada warga, pemerintah kabupaten (pemkab) setempat bekerjasama dengan wali nagari (kepala desa adat) di enam kecamatan penerima bantuan.
Kepala Bidang Peternakan Pesisir Selatan Marzukri mengatakan bibit itik yang diberikan adalah itik lokal yang berusia empat sampai lima bulan.
Menurutnya, kabupaten itu sangat berpotensi sebagai kawasan peternakan itik karena daerahnya memiliki areal yang luas dan banyak sumber daya air.
Saat ini jumlah populasi itik di Pesisir Selatan sekitar 1,6 juta ekor, tersebar di sepuluh dari 15 kecamatan yang dimiliki. Sekitar 95 persen dari jumlah itu, masyarakat memelihara sebagai itik petelur.
Beternak itik bagi masyarakat di kabupaten itu, hingga kini mayoritas masih sebagai usaha sampingan. Meskidemikian, jumlah masyarakat yang beternak itik dari tahun ke tahun terus terjadi peningkatan.(04)