• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Melalui Kerjasama Bank Nagari, BLT Covid-19 Sumber Dana Kabupaten Segera Disalurkan

15 September 2020

498 kali dibaca

Melalui Kerjasama Bank Nagari, BLT Covid-19 Sumber Dana Kabupaten Segera Disalurkan

Pesisir Selatan, - Masyarakat yang terdata sebagai menerima bantuan langsung tunai (BLT) akibat terdampak Covid-19 akan segera bernapas lega. Pasalnya, bantuan tahap tiga dengan anggaran sebesar Rp.600.000 per kepala keluarga (KK) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pesisir Selatan itu segera disalurkan melalui kerjasama Bank Nagari.

Hal itu diungkapkan kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Pesisir Selatan, Suhandri, dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Perbendaharaan, Mulyani, Selasa (15/9) kepada pesisirselatan.go.id.

Dia menjelaskan bahwa Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) BLT terdampak Covid-19 yang bersumber dari kabupaten itu sudah diterbitkan oleh pemerintah daerah melalui BPKD kepada Bank Nagari Cabang Painan pada Senin (14/9).

"Karena SP2D sudah diterbitkan, sehingga pencairan sudah bisa dilakukan. Namun terkait pengaturan jadwalnya, tentu pihak bank yang melakukannya. Sebab pencairan ini dilakukan secara tunai oleh petugas bank pada masing-masing nagari, yang tentunya juga dibantu oleh perangkat nagari," jelasnya.

Dijelaskan Suhandri bahwa total anggaran BLT Covid-19 tahap tiga yang akan disalurkan itu adalah sekitar Rp 8,6 miliar, dengan jumlah penerima sebanyak 14 ribu KK lebih.

"Mereka yang berjumlah sebanyak 14 ribu kk lebih itu, tersebar di 182 nagari pada 15 kecamatan yang ada," ungkapnya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang tercatat sebagai penerima BLT Covid-19 tahap tiga tersebut agar tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 saat mengambil bantuan.

"Ini harus dipatuhi agar mata rantai penyebaran Covid-19 benar-benar tercapai secara maksimal di daerah ini. Sebab sekarang di beberapa nagari dan kecamatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada yang mengalami peningkatan. Makanya harus diwaspadai agar kita tidak ikut tertular," ingat Suhandri mengakhiri. (05)