• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

20 September 2012

419 kali dibaca

MENGANTISIPASI KEBAKARAN HUTAN, PEMKAB PESSEL IMBAU MASYARAKAT TIDAK BAKAR LAHAN

Painan, September ----

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengimbau masyarakat di kabupaten itu untuk tidak membakar lahan dan menjaga hutan dari kebakaran pada musim kemarau ini. Hindari membakar lahan bagi yang akan membuka kebun baru, karena bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan. Masyarakat agar menjaga kawasan hutan di lingkungan masing-masing yang dikhawatirkan terjadinya kebakaran pada musim kemarau saat ini,  kata Kepala Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral (Dishut ESDM) Pesisir Selatan, Maswar Dedi di Painan, Selasa.

Hal tersebut disampaikan agar tidak terjadi kebakaran hutan di daerah itu pada musim kemarau yang menyebabkan rusaknya hutan dan tercemarnya udara dari titik api (hotspot).  Kata ia, membakar lahan pada musim kemarau dikhawatirkan akan merambat ke hutan di sekitarnya sehingga bisa menimbulkan kebakaran. Sejak kemarin hingga kini sekitar 250 hektar lahan di areal perkebunan kelapa sawit PT Sapta terbakar, hingga kini api belum bisa dipadamkan karena sulitnya akses jalan menuju lokasi kebakaran. Akibat kebakaran hutan juga dapat menimbulkan kabut asap yang menyebabkan polusi udara. Selain itu juga menyebabkan matinya berbagai tumbuhan dan hewan di sekitar kawasan hutan.

Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang dapat dirasakan di berbagai aspek kehidupan tersebut, maka langkah yang baik harus dilakukan pencegahan sejak dini.  Kawasan hutan di kabupaten itu merupakan salah satu daerah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan apalagi pada musim kemarau ini.
Sebagian besar kawasan hutan di daerah itu merupakan perbukitan dengan pepohonan yang rapat dan dataran tanah gambut yang mudah dimakan api.

Menurut ia, kebakaran hutan dapat diakibatkan oleh alam dan ulah manusia. Disebabkan oleh alam misalnya akibat letusan gunung berapi atau sambaran petir. Satu penyebab tersebut mungkin tidak terjadi karena daerah itu tidak memiliki gunung merapi. Namun penyebab kebakaran hutan yang sering terjadi di kabupaten ini yakni oleh aktivitas manusia dengan berbagai motif seperti halnya pembukaan kebun baru dengan membakar lahan, membuang puntung rokok sembarangan saat berada di kawasan hutan, bekas unggun dan lainnya. (04