• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

01 Oktober 2012

628 kali dibaca

MENGENANG GEMPA 30 SEPTEMBER 2009

MENGENANG GEMPA 30 SEPTEMBER 2009
Oleh NASRUL ABIT


Painan menjelang petang, pada tanggal 30 September 2009, bumi tempat berpijak, tiba-tiba bergetar, makin lama getarannya makin kencang, kemudian berayun-ayun, kita serasa dalam buaian, tiba-tiba saja, suasana menjadi panik, pekikan bersahut-sahutan dan ketika itu masing-masing menyelamatkan diri, menjauh dari bangunan dan lari menyelamatkan diri ke daerah ketinggian, kuatir akan amukan tsunami.

Ya, saat itu, jarum jam pada posisi 16.30 Wib, Gempa bumi berkekuatan 7,9 SR berpusat 60 km lepas pantai barat Pulau Sumtera atau persisnya di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, seketika menghoyak ketentraman warga. Setelah gempa itu pergi, semuanya tersentak kaget, karena rumah tempat tinggal ambruk, ada yang rengkah, dan bagi yang beruntung, rumahnya bisa selamat dan hanya rusak ringan.

Setelah diinventarisir, peristiwa kelabu itu, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan bangunan di Kabupaten Pesisir Selatan, baik milik masyarakat maupun asset daerah.

Dalam waktu singkat Pemerintah Kabupaten bertindak sigap, mengevakuasi warga dan segera melaporkan kerugian harta benda kepada pemerintah pusat.

Menurut catatan kami tercatat 1.056 unit rumah, rusak berat, 3.521 unit rusak sedang, sementara yang mengalami rusak ringan juga mencapai ribuan.

Disamping rumah masyarakat, banyak sarana publik, yang juga mengalami kerusakan parah, hingga hari ini masih banyak sarana itu, yang masih belum selesai direhabilitasi, karena memang tidak semuanya bisa ditangani segara, keterbatasan anggaran daerah, maka pemerintah menetapkan skala prioritas bagi gedung atau bangunan publik yang sangat vital dan mendesak yang didahulukan.

Berdasarkan catatan yang ada, hingga hari ini masih terdapat bangunan publik yang masih dan sedang diperbaiki, seperti Gedung DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, masih dalam pengerjaan, sehingga persis sejak peristiwa gempa itu, DPRD Pessel menghuni kantor sementara hingga saat ini. Dibagian lain, sebanyak 113 unit gedung sekolah mulai dari TK hingga SMS/SMK yang masih rusak dan segera diperbaikan menggunakan dana alokasi khusus 2012 ini.

selanjutnya, Kerusakan infrastruktur layanan kesehatan 19 unit, pasar 15 lokasi dan sarana ibadah 46 nit juga masih antri menunggu perbaikan. sementara itu menurut catatan dermaga 1 lokasi, 40 lokasi irigasi terganggu dan butuh perbaikan termasuk 10 lokasi air.

Sebagai daerah rawan bencana alam mau tidak mau Pessel harus berbenah, karena sebagian besar masyarakat berdiam dibibir pantai dan beberapa kilometer dari pantai, karenanya, prediksi yang dikeluarkan pihak berkompeten terutama ahli gempa dan pakar gempa, kawasan Pessel menjadi zona rawan ancaman stunami.

Bahkan jika stunami melanda kawasan ini, hampir 245.916 penduduk Pessel rawan terhadap bencana di 96 nagari, makanya, pemerintah daerah melakukan program mitigasi.

Program mitigasi yang direncanakan adalah membangun jalan dan jembatan evakuasi sejumlah 92 ruas, dan telah dibangun 16 ruas, sementara itu, shelter yang dibutuhkan 96 unit, hingga kini pemerintah daerah baru sanggup membangun 2 unit shelter.

Kedepan, akan terus dilakukan pembangunan jalan evakuasi dan shelter, Kami selaku Bupati kabupaten Pesisir Selatan, terus membangun komunikasi dengan pemangku kepentingan baik di propinsi maupun pusat, agar Pesisir Selatan mendapat kucuran anggaran program mitigasi dimaksud.

Beberapa kali kunjungan kepala BNPB ke Kabupaten Pesisir Selatan, jelas membawa angin segar bagi realisasi program mitigasi, karena fakta lapangan membuktikan bahwa Pessel memang daerah yang sangat rawan dan program mitigasi menjadi urgen.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah mengusulkan kegiatan mitigasi sebesar Rp. 1,3 triliun, yang terdiri dari pembangunan jalan evakuasi 76 ruas sepanjang 229 km, shelter 94 lokasi, pengamanan pantai 7 tempat, pengamanan sungai di 5 lokasi.

Saat ini, beberapa sarana penunjang selesai dikerjakan, seperti pembuatan peta evakuasi tsunami, pembuatan jalur dan penunjjuk arah evakuasi, sosialisasi antisipasi bencana gempa dan tsunami, disamping pembangunan prasarana fisik beberapa shelter seperti shelter ex TMP Painan, Bukit Langkisau, Bukit PDAM, Bukit Pincuran Boga, Perumnas Painan, disamping tidak ketinggalan membangun shelter gedung, Shelter SDN Ampiang Parak, SDN Pasir Ganting dan Shelter Masjid Agung Painan.

akhirnya, sebagai daerah yang lengkap potensi bencananya dan orang mengistilahkan pessel itu mall bencana, supermarket bencana, dengan kondisi itu, maka upaya yang harus terus dilakukan pemerintah adalah menyakinkan rakyat bahwa pemerintah selalu bersama rakyat dalam menghadapi bencana apapun, pemerintah akan terus berupaya menyampaikan informasi secara trasnparan dan tidak akan ditutup-tutupi.

Maka, akhirnya, 3 tahun gempa 30 September menjadi kenangan bagi kita semua, karenanya, tidak ada jalan lain, selain terus bermunajad kepada Allah supaya Kabupaten Pesisir Selatan jauh dari bencana apapun. Sehingga cita-cita besar Pesisir Selatan untuk sejahtera, makin baik dan makin maju dikabulkan Allas SWT, Amin. (Nasrul Abit, Bupati Pessir Selatan)(01)