Pesisir Selatan - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus berupaya menggenjot hasil produksi tani dengan cara menyalurkan sejumlah bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) kepada masyarakat di daerah itu. Hal tersebut, seiring visi pemerintah pusat yang bakal menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.
Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Justan Riduan Siahaan, menyebutkan, pihaknya optimis target menjadi lumbung pangan dunia bakal terwujud dikarenakan berbagai produksi komoditas pertanian Indonesia telah meningkat secara bertahap.
"Khusus Kabupaten Pesisir Selatan, anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat tahun ini adalah sekitar Rp2,3 miliar. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp2,1 miliar," ujarnya saat kegiatan Penyerahan Bantuan Sarana Bidang Kelautan Perikanan dan Bantuan Sarana Bidang Pertanian dalam rangka Kunjungan Kerja Anggota IV BPK RI dan Komisi V DPR RI, di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus (PPSB), Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar, Selasa (2/4).
Ia menyebutkan, Indonesia memiliki lahan yang sangat luas untuk mencetak sektor pertanian yang positif. Namun, hal itu terus dihadapkan dengan sejumlah persoalan yang mengancam ketahanan pangan Indonesia. Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan lahan produktif, hama penyakit, hingga terbatasnya petani profesional yang dapat mempengaruhi hasil dan kualitas panen.
"Hingga kini pemerintah pusat terus berupaya memfasilitasi para petani agar kedepannya mereka semangat mengolah lahan dan melakukan budidaya. Selain itu, harapan kami bagaimana masyarakat Indonesia tak sekadar menjadi petani tradisional saja, namun bisa menjadi petani yang moderen dengan sistem mekanisme yang ada," katanya.
Riduan berharap, dinas terkait melalui petugas penyuluh lapangan (PPL) memberikan pengetahuan kepada petani terkait pengoperasian sejumlah alat mesin pertanian sebagai solusi untuk hasil panen yang lebih maksimal pada wilayah kerja masing-masing.
"Jadi, dengan penggunaan berbagai teknologi pertanian yang kami salurkan saat ini, maka kami yakin petani di Kabupaten Pesisir Selatan dapat terus meningkatkan hasil produksi pangan kedepannya," tuturnya.
Disisi lain, terkait anjloknya sejumlah harga komoditas seperti Sawit, Karet dan sebagainya, pihaknya bakal melakukan peremajaan (replanting) pada tanaman masyarakat yang sudah tua dan menggantinya dengan bibit baru agar lebih produktif.
"Untuk 2019 ini, secara skala nasional replanting akan kami upayakan pada lahan seluas 1 juta hektare disejumlah daerah. Sedangkan pada 2018 kemarin ada sekitar 700 ribu hektare," ucapnya.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat agar lebih memperhatikan kualitas buah dan rantai pasok harus difokuskan ditingkat petani agar tidak jauh beda dengan harga tangkulak ataupun pedagang.
"Untuk bapak-bapak ketahui, saat ini produksi Karet kita rangking satu di dunia," tambahnya.
Ia menegaskan, kedepan bantuan yang sudah disalurkan tersebut agar tepat sasaran sehingga dapat dimanfaatkan petani secara maksimal sesuai peruntukkannya.
"Dan ini perlu di catat bahwa bantuan alat pertanian ini adalah gratis, tidak ada pungutan satu rupiah pun. Jika bapak-bapak menemukan ada semacam pungutan, silahkan laporkan kepihak kami atau polres setempat, nanti akan diproses secara hukum. Sebab, sudah banyak yang jadi tersangka gara gara menyalahgunakan fasilitas pemerintah ini," katanya mengakhiri.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, mengucapkan, terimakasih banyak atas bantuan pusat dalam memenuhi kebutuhan para petani dan nelayan di daerah itu. Menurut dia, semua alat mesin pertanian yang diserahkan saat itu dipastikan bakal tepat sasaran sehingga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
"Alhamdulilah daerah kita kembali mendapat bantuan sejumlah alat mesin pertanian dan kelautan. Semoga kedepan masyarakat bisa memanfaatkan untuk meningkatkan hasil tanaman masing-masing. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih banyak kepada pemerintah pusat yang sudah memperhatikan masyarakat petani dan nelayan di Pesisir Selatan. Sebab, jika ini dibeli dengan anggaran daerah, tentu dananya tidaklah cukup. Uang itu bantaknya di pusat," ucap bupati di akhiri denga sorak tepuk tangan. (15)