Pessel.go.id -- Masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan diimbau tidak melakukan pembakaran lahan, terutama pada musim kemarau seperti sekarang. Karena, tindakan pembakaran lahan bisa berdampak besar bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kehutanan, Energi dan Sumberdaya Mineral Pessel, Maswar Dedi, Selasa (30/6) terkait beberapa peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi selama ini.
"Mari kita hindari membakar lahan, karena bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan atau lahan gambut. Masyarakat hendaknya menjaga kawasan hutan di lingkungan masing-masing", pintanya.
Dikatakan, membakar lahan pada musim kemarau dikhawatirkan akan merambat ke hutan di sekitarnya sehingga bisa menimbulkan kebakaran besar. Kebakaran hutan juga dapat menimbulkan kabut asap yang menyebabkan polusi udara.
Selain itu juga menyebabkan matinya berbagai jenis tumbuhan dan hewan langka. Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang dapat dirasakan di berbagai aspek kehidupan, maka langkah yang baik harus dilakukan yakni pencegahan sejak dini.
Kawasan hutan di Pessel rentan terhadap kebakaran apalagi pada musim kemarau. Sebagian besar kawasan hutan di daerah ini merupakan perbukitan dengan pepohonan yang rapat dan dataran tanah gambut yang mudah terbakar.
Menurutnya, kebakaran hutan dapat diakibatkan oleh alam atau ulah manusia. Disebabkan oleh alam misalnya letusan gunung berapi atau sambaran petir.
Namun, penyebab kebakaran hutan yang sering terjadi adalah oleh aktifitas manusia dengan berbagai motif seperti halnya pembukaan lahan baru dengan cara membakar, membuang puntung rokok sembarangan dan lainnya. (03)