Pesisir Selatan, 6 September 2018 - Nagari Kapujan Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sebagai salah satu nagari wisata berbasis kearifan lokal, dituntut mampu melahirkan berbagai bentuk Peraturan Nagari (Pernag) tujuanya agar semua kegiatan yang didanai melalui dana desa (DD), bisa dipertanggungjawabkan dan diterima secara adminsitrasi dan ketentuan hukum.
Hal itu disampaikan Dr Akmal, selaku Ketua Nagari Binaan Kapujan Koto Berapak Bayang dan Sungai Nyalo Tarusan, pada WorkShop Pengelolaan Nagari Berbasis Wisata Kamis (6/9) di Kantor Walinagari Kapujan Koto Berapak yang diselenggarakan selama sehari dan dihadiri Walinagari Supardi, para tokoh masyarakat, bundo kanduang dan berbagai unsur lainya di nagari itu.
"Nagari Kapujan Koto Barak memiliki keunggulan lokal yang bisa dijadikan sebagai model pengembangan ekonomis sebab di nagari ini, kaum perempuan yang tergabung dalam kelompok Bayang Bungo Indah (BBI), mampu memproduksi produk lokal yang tidak dimikili oleh daerah lain seperti Sirup Pala agar dalam pengembangan usaha bisa lebih maksimal lagi, sehingga selain promosi dan pengembangan pasar, juga masih membutuhkan suntikan modal," katanya.
Disampaikanya bahwa melalui keberadaan potensi unggulan yang dimiliki Nagari Kapujan Koto Barapak Bayang, diharapkan bisa berdiri Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag).
"Melalui wadah BUMNag itu nanti, maka akan terbentuk tata pengelolaan berbagai produk unggulan bisa dilakukan pengembangan secara maksimal tentunya melalui suntikan modal yang berasal dari dana desa atau nagari, pengembangan itu juga bisa dilakukan terhadap perusahaan Sirup Pala yang dikelolah oleh BBI yang keanggotaanya dari kalangan perempuan ini," ungkapnya.
Sedangkan Walinagari Kapujan Koto Barapak, Supardi dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kita sedang menyusun peraturan-peraturan tentang pengelolaan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) agar potensi yang kita miliki dapat dimanfaatkan secara maksimal terutama potensi pengelolaa tanaman pala, "Agar tanaman rempah ini bisa lebih memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat, sehingga oleh kalangan perempuan yang tergabung ke dalam kelompok BBI, mengolah kulit pala bisa menjadi minuman yang enak dan berkhasiat untuk kesehatan, dan kita juga memberikan dukungan baik itu melalui pembuatan peraturan tata pengelolaan BUMNag dan pengealokasian anggaran," ungkapnya.
Dia berharap produksi sirup pala kelompk BBI Kapujan Koto Barapak tersebut bisa terus berkembang, "Sebab melalui produk lokal yang tidak dimiliki oleh daerah lain ini, diyakini peningkatan ekonomi masyakat akan semakin membaik," ungkapnya.