Painan, September 2013.
Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit meminta pada penyandang buta huruf untuk mendaftarkan diri ke kelompok kelompok belajar aksara. Saat ini masih ada sekitar 6000-an warga Pessel yang belum bisa membaca dan menulis.
"Oleh karena itu kami sarankan kepada penyandang buta huruf mendaftarkan diri melalui UPTD Pendidiikan di masing masing kecamatan untuk mengikuti pendidikan luar sekolah. Agar lebih jelasnya, warga minta petunjunk kepada petugas kami dilapangan," kata Nasrul Abit menjelaskan.
Tingginya angka buta huruf di Pessel menyebabkan Pessel sulit keluar dari kategori daerah tertinggal. Mengeluarkan penyandang buta huruf dari ketidak mampuannya tulis baca merupakan agenda mendesak bagi pemerintah jika memang daerah ini keluar dari kategoti tertinggal.
"Informasi yang kami dapatkan dari Kementrian PDT, untuk keluar dari status tertinggal, Pessel masih diganjal oleh tingginya angka buta huruf. Angka buta huruf didaerah ini masih diatas 6000 orang. Dengan demikian, Pessel pesimis dapat keluar dari status tertinggal. Oleh karena itu perlu kerja keres menjelang 2015 mengentaskan buta aksara," katanya.
Bupati Pessel Nasrul Abit saat peresmian Pasar Induk Silaut menyebutkan, selain membuka akses transportasi, ekonomi dan kesehatan bagi kawasan tertinggal, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat keluar adalah tidak adanya warga yang buta huruf.
"Setiap tahun memang terjadi penurunan angka buta huruf. Misalnya tahun 2010 sekitar 9000 orang kemudian mengerucut menjadi 8000 orang. Data terakhir angka buta huruf tersisa sekitar 6000 orang. Ini menjadi kendala utama bagi Pessel untuk keluar dari kategori tertinggal," katanya.
Untuk itu, warga Pessel yang masih buta huruf diimbau untuk segera bergabung dengan kelompok kelompok belajar aksara yang ada di masing masing kecamatan.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menargetkan sebanyak 20 dari 76 kampung tertinggal di kabupaten itu lepas dari ketertinggalan pada tahun ini.
Disebutkannya Pesisir Selatan memiliki 76 kampung tertinggal dari 482 kampung yang ada. 76 kampung itu masih belum memiliki infrastruktur yang memadai, seperti belum tersedianya jalan, belum ada jaringan listrik dan ketersediaan air bersih.
"Kami memang manargetkan tahun 2014 kabupaten ini lepas dari status daerah tertinggal. Tahun 2013, sebanyak 20 kampung dari 76 yang tertinggal kita targetkan berstatus lepas dari daerah tertinggal dengan melengkapi berbagai infrastruktur yang dibutuhkan," katanya.
Untuk mengejar target tersebut, pemkab setempat akan melakukan intervensi pembangunan terhadap infrastruktur pada daerah tertinggal tersebut melalui berbagai program seperti pembangunan air bersih, listrik, dan sarana prasarana lainnya seperti jalan, jembatan serta peningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Dalam melakukan intervensi tersebut akan disusun program sesuai situasi dan kondisi kampung yang bersangkutan, seperti permasalahan yang ada serta memperhatikan potensi yang dimiliki.(09)