Nelayan Tidak Melaut ,Ikan Mahal Dipasaran
Painan,Agustus 2012
Fenomena alam yang cenderung ekstrim belakangan ini menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup para nelayan, karena tingginya gelombang laut menyulitkan para nelayan untuk mencari ikan karena sebagian besar para nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan, memilih tidak melaut.
Apalagi sebagian nelayan itu masih mengunakan peralatan tradisional.akibatnya kelangsungan perekonomian nelayan juga terganggu.Johan nelayan tradisional di Pasir Batukalang Koto XI Tarusan, menuturkan mereka terpaksa tidak melaut karena cuaca yang buruk, mereka takut akan terjadi apa apa ditengah laut.
Kondisi itu juga dialami oleh nelayan di daerah lain. Menurutnya cuaca ekstrim adalah hal yang sangat ditakuti, bukan saja untuk keselamatan diri tetapi juga ekonomi rumahtangga.
Tidak melautnya para nelayan,mengakibatkan harga ikan dipasaran mahal,sehingga ibu rumah tangga menjerit. Dari Pantuan di Pasar Inpres Painan harga ikan dua kali lipat.
Jon 30 pedagang ikan mengungkapkan kalau harga ikan melambung tinggi, akibatnya penghasilan menurun draktis ,karena mahalnya ikan masyarakat banyak beralih ke ikan kering dan telur.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Kabupaten Pesisir Selatan Edwil mengungkapkan Kondisi itu sudah menjadi momok bagi nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan karena sebagian besar nelayan di daerah ini masih mengandalkan peralatan tangkap tradisional.
Dimana hampir 13 ribu orang yang berpencaharian sebagai nelayan di daerah ini menggunakan,perahu dayung dan sebagian lainnya hanya dibantu mesin tempel berkekuatan 1 hingga 2 PK bantuan pemerintah.
Edwil menghimbau nelayan tetap waspada dalam cuaca buruk seperti saat ini. Menurutnya cuaca masih akan terus tidak menentu ."Kewaspadaan perlu mengingat keselamatan diri lebih penting daripada mencari nafkah dan
situasi cuaca buruk saat ini tidak bisa diterka,terkadang pagi harinya cuaca bagus namun tiba tiba siang badai datang,cuaca seperti akan terjadi beberapa pekan kedepan" ungkapnya.(07)(07)