• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

04 Juli 2014

964 kali dibaca

Pelebaran Jalan Lintas Picu Pasar Tumpah

Painan, Juli 2014.  

Pelebaran Jalan Lintas Barat Sumatera di Pesisir Selatan yang seyogianya untuk memperlancar arus lalu lintas justeru dimanfaatkan pedagang untuk menggelar dagangan dan pemilik kendaraan untuk parkir, kondisi itu memperburuk kondisi pasar tumpah di daerah itu. Diperlukan ketegasan aparat agar pedagang dan pemilik kendaraan tidak menggelar dagangan dan memakir kendaraan serampangan di pinggir aspal beton.

Pantauan media ini di sejumlah pasar yang terletak dipinggir Jalan Lintas Barat, bagian jalan yang dilebarkan menjadi tempat yang aman nyaman bagi pedagang menggelar dagangan, begitupula pemilik kendaraan memarkir kendaraannya dengan mudah.

Pasar tumpah tersebut terdapat di Pasar Barung Barung Balantai, Pasar Tarusan, Pasar Surantiah, Pasar Kambang, Pasar Lakitan, Pasar Balai Selasa, Pasar Air Haji, dan Pasar Indrapura.

Pasar tumpah yang tidak memiliki jalur atau jalan alternatif adalah Pasar Barung Barung Balantai, Pasar Tarusan, Pasar Lakitan, Pasar Kambang, Air Haji, dan Indopuro. Bila pengguna Jalan Lintas Barat melimpah, maka akan terjadi kemacetan di pasar yang tidak memiliki jalur alternatif. Terutama saat menjelang bulan lebaran.

Di Pasar Kambang, nyaris setiap hari Sabtu jalan mengalami macet. Penyebab macet adalah pedagang yang menggelar dagangan di luar arena pasar. "Disini memang setiap pekan pedagang yang tidak tertampung dalam pasar menggelar dagangan di pinggir jalan," kata Ison (37), petugas keamanan di Pasar Kambang.

Selain persoalanan pedagang, maka penyebab terjadinya kemacetan banyaknya kendaraan angkutan yang parkir dan menunggu penumpang di pinggir jalan. Di Pasar Kambang tidak ada terminal dan arena parkir yang represntatif. Warga, terpaksa memarkir kendaraannya di pinggir jalan.

Bupati Pessel Nasrul Abit Kamis (3/7) menyebutkan, sejumlah kawasan pasar tumpah sedang diaupayan agar tidak tumpah. Di Tapan misalnya, lokasi pasar sudah dipindahkan, sementara sejumlah tempat masih dalam proses.

"Misalnya Pasar Kambang. Rencananya akan dibangun jalan alternatif dibelakang pasar. Namun saat akan dikerjakan terkendala oleh status lahan yang akan dijadikan jalan," katanya.

Disebutkannya, terhadap jalur alternatif yang sedang dirancang, bupati telah memerintahkan camat dan wali nagari untuk menyelesaikan persoalan lahan yang masih mengganjal. (09)