Painan,Mei--Pembangunan bendungan irigasi Batang Tarusan di Barung Barung Belantai Kecamatan Koto XI Tarusan dengan anggaran 106 milyar terancam tidakjadi dilaksanakan karena hingga kini masalah pembebasan tanah belum kunjung selesai.
Bahkan jika mulai Juni pekerjaan proyek itu bisa dilaksanakan anggaran pelaksanaan proyek ini telah dipotong sebesar Rp 30 milyar karena sanksi keterlambatan pelaksanaan kegiatan dengan total anggaran yang akan dikuncurkan pada tahun 2014 ini sebesar Rp 40 milyar.
"Namun jika bulan Juni tidak juga bisa proyek ini dilaksanakan maka proyek multiyear ini akan dihentikan sama sekali dan tidak akan ada lagi pembangunan irigasi Batang Tarusan kedepannya," ujar Sekretaris Dinas Prasarana Sumber Daya Air (PSDA) Zul Arzil kemarin di Painan.
Pembangunan irigasi Batang Tarusan didanai oleh APBN dan pemenang tender yang akan melaksanakan pembangunan adalah PT Adhi Karya dengan pelaksanaan proyek multiyear .Dan pemerintah daerah Pessel telah menyediakan dana pembebasan lahan milik sebesar Rp 7,8 milyar.
Dijelaskannya,pemerintah hanya bisa membayarkan tanah masyarakat sebesar Rp81 Ribu, ini adalah pembayaran tertinggi di Sumatera Barat, sebab harga tanah per meter tersebut ditentukan oleh tim Indenpenden yang ditunjuk SK-nya langsung dari pemerintah Pusat dengan nama Aprisal, dan tim Aprisal menetapkan Rp81 ribu.
Pemerintah tidak sanggup membayar lebih atau kurang dari yang ditetapkan tim Aprisal tersebut, ini akan menjerat pejabat ke ranah hukum. Namun warga bersikeras tanah mereka dibayarkan lebih dari harga yang ditetapkan.
"Karena itu kita berharap proyek ini bisa segera dilaksanakan dan hambatan yang ada bisa di atasi,sebab jika proyek multiyear ini sampai batal dilaksanakan maka proyek besar lainnya yang juga dilaksakan di Pessel juga akan ikut tergangu," ujarnya (07)